Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nama Ratusan Pegawai Pemprov Babel yang Akan Dilantik Bocor ke Medsos

Kompas.com - 30/06/2020, 13:19 WIB
Heru Dahnur ,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

PANGKALPINANG, KOMPAS.com - Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Abdul Fatah kesal dengan bocornya nama ratusan pegawai yang akan dilantik.

Nama-nama calon pegawai itu bocor di media sosial sebelum proses pelantikan dilaksanakan.

Abdul Fatah mengatakan, pelaku yang membocorkan nama-nama itu dinilai tidak beretika dan perlu ditindak agar mendatangkan efek jera.

Baca juga: Ini Satu-satunya Kabupaten di Riau yang Masih Nihil Covid-19

"Ini tidak dapat ditoleransi. Nama-nama itu sudah diviralkan di media sosial, padahal belum dilakukan pelantikan," kata Abdul Fatah di Kantor Gubernur, Senin (29/6/2020).

Menurut Abdul, kasus ini perlu diselidiki. Bahkan sanksi berupa pemindahan tugas dan teguran bisa diberlakukan.

"Kami melakukan mutasi secara profesional dan berdasarkan kajian. Jika dibawa ke media sosial, ini gampang dipolitisi, bahkan dimainkan orang yang tidak bertanggung jawab," ujar dia.

Baca juga: Buaya di Sungai Cimandiri Sukabumi Berhasil Ditangkap

Adapun Pemprov Kepulauan Bangka Belitung secara resmi mengadakan mutasi dan pelantikan terhadap 218 pegawai.

Mutasi itu terdiri dari rumpun jabatan tinggi pratama, administrator, pengawas dan jabatan fungsional.

Saat pelantikan digelar di Kantor Gubernur, nama-nama pejabat disebutkan satu per satu.

Abdul memastikan bahwa proses pelantikan dan pengangkatan merujuk pada arahan presiden dan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi.

Secara bertahap hingga Desember 2020, posisi jabatan eselon III dan IV akan dihilangkan, sehingga cukup banyak pegawai yang kehilangan jabatan dan dipindahkan menjadi tenaga fungsional.

Anggota DPRD Kepulauan Bangka Belitung Algafry Rahman mengaku telah menerima sejumlah aduan dari pegawai yang kehilangan jabatan.

"Banyak yang bertanya-tanya karena tiba-tiba non-job. Apa kriterianya sehingga mereka merasa gelisah dan terzolimi?" ujar Algafry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com