Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Primadona Turis Asing, Subak Jatiluwih Tawarkan Wisata Budaya dan Pemandangan

Kompas.com - 29/06/2020, 23:51 WIB
Kontributor Banyuwangi, Imam Rosidin,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

TABANAN, KOMPAS.com - Badan PBB untuk Pendidikan dan Kebudayaan (UNESCO) menetapkan sistem subak di Bali sebagai warisan budaya dunia (WBD).

Jatiluwih yang memiliki kawasan sawah berundak atau terasering di Kecamatan Penebel, Tabanan, menjadi ikon salah satu subak di Bali.

Manajer Operasional daerah tujuan wisata (DTW ) Jatiluwih I Nengah Sutirtayasa menjelaskan mengapa objek wisata ini begitu diminati wisatawan.

Desa wisata ini menawarkan pariwisata budaya, alam, dan aktivitas bagi wisatawan.

Menurutnya, Subak Jatiluwih memiliki pemandangan indah berupa hamparan sawah yang ditanami padi dengan sistem berundak.

Kemudian, lokasinya di kaki Gunung Batukaru menambah kesan asri kawasan itu.

Baca juga: Mengenal Filosofi dan Nilai Budaya Subak yang Jadi Primadona Turis di Bali

 

Hamparan sawah yang luas tersebut terjaga melalui sistem subak yang dirawat masyarakat Jatiluwih.

"Kalau di Jatiluwih ini kan subak itu. Jadi, sebuah organiasi yang berkaitan dengan sistem irigasi. Ini yang dikelola agar hulu dan hilir bisa terkolaborasi," kata Sutirtayasa saat dihubungi, Senin (29/6/2020).

Ia mengatakan kawasan wisata ini sangat diminati wisatawan asing.

Sebelum wabah Covid-19, ada 1.500 hingga 2.000 wisatawan yang berkunjung setiap harinya. Dari jumlah tersebut hampir 85 persen pengunjung merupakan wisatawan asing.

Mereka sangat menyukai wisata seperti menikmati alam, jalan di samping hamparan sawah, bersepeda, dan memanjat.

"Mereka juga bisa ke puncak Bukit Kedaton. Satu-satunya pura tertinggi di Bali," katanya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com