PONTIANAK, KOMPAS.com - Sebanyak tiga orang pekerja migran Indonesia (PMI) dikabarkan tersesat di hutan Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, sejak April 2020.
Sedianya, mereka ingin kembali ke kampung halamannya setelah tidak dapat bekerja akibat pandemi global virus corona atau Covid-19 dan adanya kebijakan lockdown di Malaysia.
Ternyata, Kantor Pencarian dan Pertolongan Pontianak, belum menerima laporan terkait hilangnya warga asal Kabupaten Sambas tersebut.
“Kita belum ada (menerima) laporan terkait tiga orang hilang di hutan Kapuas Hulu,” kata Kepala Seksi Operasi dan Siaga, Kantor Pencarian dan Pertolongan Pontianak, Eryk Subariyanto saat dihubungi Kompas.com, Jumat (26/6/2020).
Baca juga: Pulang dari Malaysia, TKI asal Jatinangor Diminta Isolasi Mandiri
Terkait itu, Kantor Pencarian dan Pertolongan Pontianak, khususnya Pos SAR Sintang, tengah mendalami informasi.
“Kita masih melakukan pendalaman informasi kepada unsur terkait dalam dugaan hilangnya 3 warga di Kabupaten Kapuas Hulu,” ucap Eryk.
Sebelumnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kapuas Hulu, Gunawan menjelaskan, awalnya ada enam warga Kabupaten Sambas yang bekerja di Malaysia yang ingin pulang ke kampung halaman.
Mereka adalah Rifki, Holdi, Thamrin, Safari, Juli Hartono dan Junaidi.
Baca juga: Kronologi 3 TKI Tersesat di Hutan, Jalan Kaki dari Malaysia hingga Kehabisan Bekal
Namun, karena lockdown di Malaysia yang berakibat Pos Lintas Batas Negara (PLBN) tutup, keenam orang tersebut memutuskan melewati hutan belantara.
"Di tengah perjalanan, mereka tersesat di hutan dan kekurangan bekal," ucap Gunawan.