Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Dengan 77 TPS Berteknologi Tinggi, Ridwan Kamil Optimistis Persoalan Sampah di DAS Citarum Teratasi

Kompas.com - 26/06/2020, 14:58 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil optimistis persoalan sampah di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum akan teratasi secara signifikan dengan pencanangan 77 Tempat Penampungan Sementara (TPS) di sepanjang aliran sungai tersebut.

"Kami ada target membangun 77 TPS terpadu yang menggunakan berbagai metode dan teknologi tepat guna di sepanjang Sungai Citarum,” ujarnya di Gedung Negara Pakuan, Kota Bandung, Kamis (25/6/2020).

Untuk itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar segera melanjutkan pembangunan proyek pengolahan sampah di DAS Citarum yang sempat terhenti karena pandemi Covid-19.

Dalam dua pekan mendatang, Pemprov akan melakukan survei pada 60 titik calon lokasi TPS berteknologi tinggi. Dari 77 titik yang telah ditentukan, 17 titik telah disurvei dan tidak dapat berlanjut karena pandemi.

Baca juga: Ini Temuan dan Saran Ombudsman Terkait Transportasi di Jabar saat Pandemi

“Jadi dalam dua minggu kami akan survei menentukan 77 lokasi yang dijadikan TPS," ujar gubernur yang akrab disapa Kang Emil ini seperti keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

Dia menjelaskan, TPS berteknologi tinggi dan tepat guna itu akan mengolah sampah organik dan anorganik.

Sampah organik akan diuraikan oleh sejenis larva atau belatung (maggot) yang dapat dijadikan pakan ternak.

"TPS menggunakan clow system. Jadi sampah yang masuk itu betul-betul habis. Yang organiknya nanti ada peternakan maggot. Nanti larvanya kalau sudah gemuk dijadikan makanan buat peternakan, sehingga habislah," paparnya.

Baca juga: PSBB Level Provinsi Jabar Selesai, Warga Kini Masuk Era Adaptasi Kebiasaan Baru

Sementara itu, sampah anorganik yang masuk ke sungai Citarum akan diolah menjadi briket atau bahan bakar pengganti batubara dengan teknologi minim asap (smokeless).

"Kemudian yang sisanya non-organik, kita ada teknologi yang istilahnya smokeless, tanpa asap, untuk menghabiskan di tempat itu dan dijadikan briket juga," tambahnya.

Kang Emil mengungkapkan, kondisi Sungai Citarum saat ini sudah jauh lebih baik. Untuk itu, dia berharap proyek ini akan mampu menangani masalah pencemaran mulai dari hulu hingga hilir Sungai Citarum.

“Sehingga, kalau ini dilakukan, kami optimistis pada 2024 itu maka sampah-sampah di Citarum tidak ada lagi yang masuk ke sungai,” tuturnya.

Baca juga: Jabar Fokus Gelar Tes Masif Covid-19 di Pasar Hingga Tempat Wisata

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com