Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar soal Pembakaran Bendera PDI-P: Tidak Setuju Boleh, Tapi Merusak Janganlah

Kompas.com - 25/06/2020, 20:12 WIB
Riska Farasonalia,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Politikus PDI-P Ganjar Pranowo menyesalkan pembakaran bendera PDI-P dalam aksi menolak Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP).

Ganjar mengaku dalang dari pembakaran tersebut dilakukan oleh orang yang tidak suka dengan kondisi politik saat ini.

"Tidak setuju boleh, tapi merusak janganlah. Ini pasti ada yang tidak suka dengan situasi kondisi politik yang berjalan hari ini, sehingga mereka ingin mendistorsi," kata Ganjar kepada wartawan, Kamis (25/6/2020).

Baca juga: Ganjar Pranowo Sebut Kemungkinan Wonosobo Terapkan PSBB

Ganjar membantah tuduhan PDI-P berpaham Partai Komunis Indonesia (PKI).

Dia menegaskan, PDIP justru tidak setuju dengan paham PKI.

"Saya orang PDIP sudah cukup lama, dan saya bukan PKI. Kami PDI juga tidak setuju dengan PKI. Itu clear. Semua paham yang dilarang kami tidak ada di sana, karena kami berada pada barisan yang sesuai konstitusi dan dasar negara," tegasnya.

Baca juga: Menyoal Klaster Pernikahan di Semarang, Keluarga Bantah Tak Patuhi Protokol Kesehatan

Menurut dia, isu tersebut hanya ditempelkan untuk memprovokasi. Ia juga heran, kenapa pada aksi itu mereka menyandingkan bendera PDI-P dengan bendera PKI.

"Saya tidak tahu mereka dapat bendera PKI dari mana, kalau bendera PDIP bisa dibeli, tapi kalau bendera PKI dari mana? Dugaan saya, mereka nyablon sendiri," pungkasnya.

Diketahui, pembakaran bendera PDI-P terjadi pada saat aksi unjuk rasa penolakan terhadap RUU Haluan Ideologi Pancasila, di Gedung DPR, Rabu (24/6/2020).

Demonstrasi tersebut diketahui dilakukan oleh beberapa organisasi keagamaan yang tergabung dalam Aliansi Nasional Anti-Komunisme.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com