KOMPAS.com - Kapal yang mengangkut 94 pengungsi Rohingya mengalami kerusakan dan sempat terombang-ambing di perairan Seunuddon, Aceh Utara, Rabu (24/6/2020).
Menurut keterangan polisi, para pengungsi yang menjerit minta tolong tersebut akhirnya dihampiri tiga nelayan yang tengah melaut.
Ketiga nelayan tersebut adalah Abdul Aziz, asal Aceh Timur, serta Faisal dan Raja asal Kabupaten Aceh Utara.
“Nelayan itu lalu melaporkan ke Panglima Laot, seterusnya ke Polsek dan Koramil. Sekarang kita sedang berkoordinasi dengan para pihak seperti Imigrasi dan Pemerintah Aceh Utara,” kata Kepala Polsek Seunuddon Iptu M Jamil saat dikonfirmasi.
Baca juga: Pengungsi Rohingya Terdampar di Aceh, Amnesty Desak Indonesia Beri Perlindungan
Sembari menunggu kapal mereka diperbaiki, puluhan warga Rohingnya tersebut ditampung sementara di bekas Kantor Imigrasi, Punteut, Lhokseumawe.
Sementara itu, dari data petugas, kapal pengungsi itu berisi 15 pria dewasa, 49 wanita dewasa, 30 anak laki-laki dan 20 anak perempuan.
Sementara itu, dilansir dari Antara, kapal pengungsi tersebut sempat merapat ke bibir pantai Lancot, Aceh Utara, karena terbawa angin.
Namun, saat itu para penumpang tidak diizinkan turun oleh petugas. Kapal itu kembali ditarik ke laut oleh petugas gabungan dari tim SAR Aceh, BPBD, dan TNI/Polri.
Sementara itu, sejumlah warga setempat sempat meminta agar para pengungsi diizinkan mendarat atas dasar kemanusiaan.