KOMPAS.com - Acara pernikahan yang dilakukan warga di Kelurahan Tambakrejo, Kecamatan Gayamsari, Semarang, Jawa Tengah, pada Kamis (11/6/2020) menjadi klaster baru penyebaran Covid-19.
Pasalnya, setelah acara tersebut digelar ada sejumlah anggota keluarga yang dinyatakan positif terjangkit corona.
Bahkan, 2 di antaranya diketahui meninggal dunia akibat serangan virus mematikan tersebut.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan, munculnya klaster baru itu disebabkan karena proses pernikahan yang digelar warga tersebut dianggap tidak mematuhi protokol kesehatan.
Bahkan, jumlah tamu yang hadir dalam acara itu, dikatakan lebih dari 30 orang.
"Kejadian empat hari yang lalu ada pernikahan yang tidak sesuai dengan protokol kesehatan karena lebih dari 30 orang," kata Wali Kota yang akrab disapa Hendi kepada wartawan di Semarang, Sabtu (20/6/2020).
Baca juga: Lonjakan Kasus Baru Covid-19 di Semarang Berawal dari Pesta Pernikahan
Hendi menjelaskan, kasus tersebut diketahui setelah sejumlah anggota keluarga jatuh sakit dan harus dirawat di RS usai prosesi pernikahan berlangsung.
Setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata dinyatakan positif Covid-19.
"Tersiar kabar ibu salah seorang pengantin meninggal dunia. Kemudian menyusul ayahnya sakit kritis positif Covid-19," jelasnya.
"Terus anak atau adiknya yang pengantin juga meninggal. Lalu kita tracing," tambahnya.
Hasil tracing yang dilakukan, takmir masjid pelaksanaan acara pernikahan juga tertular Covid-19.
"Dari sembilan orang ada lima orang yang tertular positif Covid-19. Tracing lagi ke keluarganya banyak yang positif," jelasnya.
Baca juga: 2 Hari Nikahi 2 Perempuan, Saeful: Murni Cinta, Bukan Jampi
Meski acara pernikahan itu menjadi klaster baru Covid-19 di Semarang, namun pihak keluarga mempelai membantah pernyataan Wali Kota.
Saudara pengantin Muhammad Syaqrun mengatakan, acara pernikahan yang digelar pada Kamis lalu itu dinilai sudah menerapkan protokol kesehatan.
Bahkan, acara pernikahan tersebut juga telah mendapat izin dari kepala desa setempat dan dikawal Bhabinkamtibmas.