Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beleuto, Tradisi Lama Gorontalo yang Dikenalkan pada Era New Normal

Kompas.com - 24/06/2020, 22:41 WIB
Rosyid A Azhar ,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

GORONTALO, KOMPAS.com – Beleuto merupakan busana yang menggunakan sarung untuk menutupi badan dan wajah masyarakat Gorontalo pada masa lalu.

Cara berpakaian ini dinilai cocok dengan era new normal atau tatanan kehidupan baru yang akan diterapkan.

Pengunaan beleuto saat ini nyaris sudah hilang di tengah masyarakat Gorontalo. Jika ada yang menggunakan dapat dipastikan adalah perempuan yang berusia lanjut.

Baca juga: Gubernur Gorontalo Keluhkan Data Penerima Bansos ke KPK

Beleuto dikenalkan kembali oleh Gubernur Gorontalo Rusli Habibie saat talk show nasional bersama tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

“Jadi orang dulu itu, kalau keluar rumah, ibu atau anak gadis memakai sarung menutupi seluruh badan, dan sekarang kan kita pakai masker. Kurang lebih hampir mirip. Ini yang akan kita hidupkan kembali,” ujar Rusli Habibie, Rabu (24/6/2020).

Rusli Habibie yang diminta menjadi pembicara dalam forum daring ini ikut berbagi pengalaman dalam menekan kasus Covid-19 di daerahnya.

Rusli menceritakan sejak ditemukannya kasus corona di Indonesia, masyarakat masih belum paham apa sebenarnya virus yang sedang mewabah saat ini.

“Yang pertama kita lakukan adalah mensosialisasikan kepada masyarakat bersama OPD, Forkopimda, TNI/Polri, bupati dan walikota, hingga ke tingkat desa, kita turunkan semua untuk menyosialisasikan apa itu corona dan bagaimana bisa menjangkiti masyarakat,” kata Rusli Habibie.

Baca juga: Kabar Baik, 31 Pasien Positif di Gorontalo Sembuh dari Covid-19

Selain itu, Rusli menyatakan, tindakan untuk menelusuri riwayat kontak erat pasien pertama juga dilakukan dengan cepat.

“Kebetulan seingat saya, pasien pertama di Gorontalo adalah jemaah tablig eks Gowa yang baru datang. Langsung kita putuskan pada malam itu untuk mengarantina mereka di mess haji, kita siapkan semua termasuk tenaga dokter, makanan bergizi dan obat-obatan,” cerita Rusli Habibie.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com