Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Cianjur Diimbau Antisipasi DBD

Kompas.com - 24/06/2020, 18:35 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com - RSUD Cimacan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menangani 31 orang pasien demam berdarah dengue (DBD) sepanjang Juni 2020.

Jumlah keseluruhan pasien tersebut berasal dari empat wilayah kecamatan, yakni Kecamatan Pacet, Cipanas, Cugenang dan Sukaresmi.

Kepala Seksi Pelayanan Medis RSUD Cimacan dr Hani menyebutkan, pasien DBD didominasi orang dewasa dan sebagian kecil anak-anak.

Baca juga: Cerita Sedih Istri Prajurit TNI yang Gugur di Kongo, Video Call Sebelum Penyerangan

"Sebelumnya ada 31 orang yang kita tangani. Namun, sekarang tinggal 3 orang yang masih dirawat. Sisanya sudah diperbolehkan pulang," kata Hani kepada wartawan, Rabu (24/6/2020).

Hani menyebutkan, faktor peralihan cuaca menjadi penyebab tingginya kasus DBD.

Kemudian ditambah kondisi lingkungan dan pola hidup bersih dan sehat yang masih harus ditingkatkan.

"Biasanya jelang musim kemarau itu merupakan fase ideal untuk perkembangbiakan nyamuk aedes," ujar Hani.

Baca juga: Rhoma Irama dan Soneta Tidak Diizinkan Konser di Kabupaten Bogor

Untuk itu, masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaan dan menggalakkan pemberantasan sarang nyamuk melalui gerakan 3M, yakni menguras bak air, menutup tempat penampungan dan mengubur barang bekas.

"Apalagi sekarang ada temuan kasus nyamuk aedes yang ternyata sudah bermutasi, tak lagi bersarang di air bersih, namun juga di air keruh," ucap Hani.

Baca juga: Mengenang Serma Rama Wahyudi, Ahli Kendaraan Tempur yang Jago Bahasa Asing

Menurut Hani, angka kasus DBD saat ini cenderung lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.

"Sepanjang tahun ini juga ada kasus kematian akibat DBD. Namun, jumlahnya di bawah 5," kata Hani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com