Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pemandu Lagu di Surabaya Bekerja di Masa Transisi New Normal: Ketakutan Sirna Saat Ingat Anak

Kompas.com - 23/06/2020, 15:00 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sejak dua bulan terakhir Nina (bukan nama sebenarnya) seorang pemandu lagu di Surabaya tidak bekerja karena pandemi corona.

Untuk mencukupi kebutuhannya sehari-hari, perempuan berusia 28 tahun itu mengandalkan tabungannya.

Nina bekerja sebagai pemandu lau sejak bercerai beberapa bulan lalu. Nina kemudian pindah dari Tretes ke Surabaya.

Di Subabaya ia terpaksa "terjun" ke dunia malam dan bekerja sebagai pemandu lagu. Lokasi klub malam yang ia singgahi tergantung permintaan pelangggan.

Baca juga: 11 Wanita Pemandu Lagu Diamankan dari Diskotek di Serpong yang Tetap Beroperasi Saat PSBB

Baru dua minggu bekerja sebagai pemandu lagu, pemerintah menetapkan pembatasan sosial karena pandemi Covid-19. Nina pun berhenti bekerja.

"Saat klub-klub tutup sementara, saya mengandalkan uang tabungan untuk kebutuhan keluarga. Saat ini, saya tak ada pekerjaan lain selain menjadi LC. Saya jadi LC baru 2 Minggu sebelum Covid-19 meraja lela. Inginnya mencoba usaha lain tapi tak punya modal," katanya pada Surya, Kamis (18/6/2020).

Setelah masuk masa transisi new normal, beberapa klub malam di Kota Surabaya kembali di buka dan Nina pun kembali bekerja.

Baca juga: Gara-gara Corona, 25 Pemandu Karaoke Ditolak Pulang Kampung, Begini Nasibnya

Kamis malam ia mendapatkan pesanan dari seorang pria untuk menemani di Luxor Nigt Club Surabaya. Per jam, Nina mendapatkan bayaran Rp 60.000.

"Saya baru mulai bekerja lagi Kamis Minggu lalu. Saya hanya dapat satu pelanggan. Pendapatan per bulan tak menentu, saya tak menghitung secara pasti. Pesanan paling ramai saat hari libur dan akhir pekan," kata ibu satu orang anak ini.

Nina mengaku ada perasaan takut terpapar Covid-19 saat kembali bekerja di masa transisi new normal.

Namun perasaat takut itu sirna saat ia ingat anak dan keluarganya.

Baca juga: Pemandu Lagu Berstatus PDP di Banjarnegara Meninggal Dunia

"Namun, perasaan itu sirna ketika saya memikirkan anak dan keluarga. Kalau saya tak bekerja anak dan keluarga tak bisa makan. Yang terpenting, saya mematuhi protokol kesehatan dengan mengenakan masker dan handsanitizer saat bekerja. Ketika sampai rumah saya langsung ganti pakaian," pungkasnya.

Nina pun berharap agar Covid-19 segera mereda agar dia bisa bekerja seperti sediakala, tanpa ada perasaan was-was.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Kisah Ledies Club di Masa Transisi New Normal, Nina: Rasa Takut Corona itu Sirna saat Lihat Anak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com