PADANG, KOMPAS.com - Minggu (21/6/2020) menjadi hari naas bagi Tri Andika (23), seorang pecinta atau pehobi memancing.
Maklum hari itu, Tri hampir saja tewas akibat tenggelam di laut.
Tri bersama 12 rekannya ingin menyalurkan hobinya memancing di perairan Pulau Toran, Padang, Sumatera Barat.
Saat mau balik lagi ke Padang, musibah datang. Badai menerjang, gelombang laut tinggi dan mesin rusak menyebabkan kapal terbalik.
Semua penumpang terjun ke laut. Beruntung 10 orang di antaranya bisa selamat setelah mengapung dengan menggunakan badan kapal.
Baca juga: Sederet Insiden Kapal Tenggelam Sepekan Terakhir, Acara Mancing Bersama, 10 Nelayan Hilang
Sementara, tiga orang lainnya, hingga Selasa (23/6/2020) pagi masih dicari.
"Awalnya kita ingin menyalurkan hobi mancing. Setelah sampai, mesin kapal rusak dan kita beristirahat makan sambil menunggu kapal baru datang menjemput," kata Tri kepada Kompas.com, Selasa (23/6/2020).
Setelah kapal baru datang, Tri dan rekannya naik kapal untuk balik lagi ke Padang.
Sayang di tengah perjalanan, kondisi cuaca buruk. Badai datang dan gelombang laut tinggi.
"Saat itu mesin kapal mengalami kerusakan sehingga terbalik dihantam badai dan gelombang," kata Tri.
Dia bersama lima orang rekannya berhasil bertahan dengan mengapung di tengah laut menggunakan badan kapal.
"Kami berenam bisa bertahan hingga pagi hari sampai tim SAR menemukan," kata Tri.
Hampir 17 jam, dari pukul 17.00 WIB, Tri bersama rekannya mengapung di laut dengan kedinginan dan dihantam badai serta gelombang laut.
"Kami terus bertahan. Dingin, kami hadapi sampai datang tim SAR," jelas Tri.
Tri mengaku, awalnya dia bersama rekannya berangkat dari Seberang Palinggam untuk memancing.