Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laboratorium PCR di Manado Kewalahan Terima Sampel Swab, 1.200-an Belum Diproses

Kompas.com - 23/06/2020, 06:17 WIB
Skivo Marcelino Mandey,
Khairina

Tim Redaksi

MANADO, KOMPAS.com - Laboratorium polymerase chain reaction (PCR) di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Kelas I Manado, Sulawesi Utara kewalahan memeriksa sampel swab Covid-19.

Sebanyak 1.200 sampel swab harus dikirim ke Jakarta dan Makassar.

Hal itu dilakukan karena sedemikian banyak antrean sampel swab yang harus diuji di BTKLPP.

Baca juga: Indonesia Mulai Produksi Perlengkapan Tes PCR Mandiri

Laboratorium PCR di BTKLPP hingga Minggu (21/6/2020) telah menerima 9.442 sampel.

Sebanyak 400 sampel di antaranya milik Provinsi Maluku Utara.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sulut Steaven Dandel mengatakan, 6.889 sudah dilakukan preparasi sampel.

"Yang sudah keluar hasil sebanyak 5.756 sampel," katanya dalam keterangan pers, Senin (22/6/2020) malam.

Lanjut Steaven, dalam antrean untuk diperiksa PCR ada 1.133.

"Kita juga masih ada 1.237 sampel yang belum diproses," ujarnya.

Ia menambahkan, dari sekian banyak sampel yang masuk itu, ada 81 yang harus ditolak laboratorium pemeriksa.

Dikarenakan, setelah dilakukan investigasi lebih dalam, ternyata proses preparasi di unit pelaksana tidak tepat, sehingga tidak bisa dipakai atau dimanfaatkan.

Steaven mengaku, permasalahan yang dihadapi pihaknya saat ini adalah kapasitas laboratorium PCR yang belum memadai.

"Memang ini yang menjadi kendala selama ini, yang menyebabkan banyak sekali hasil swab yang kemudian ditunggu-tunggu oleh pasien dalam pengawasan (PDP), pasien terkonfirmasi positif ataupun dari kontak erat risiko tinggi, serta masyarakat yang rapid tes reaktif. Mengalami keterlambatan hasilnya," katanya.

Jadi, untuk mengimbangi kecepatan pengambilan sampel swab oleh petugas survailens di lapangan, sehingga 1.200 sampel dikirim ke luar daerah.

"700 sampel sudah dikirim ke Jakarta, dan 500 sampel yang dikirim ke Makassar," kata Steaven.

Baca juga: Pertama Kalinya Pemkot Depok Umumkan Jumlah Tes PCR, Rasionya Jauh di Bawah Standar WHO

Ia menambahkan, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sulut terus berusaha mencari solusi bagaimana caranya kemudian antrian sampel swab makin sedikit setiap harinya.

Kendala ini sudah disampaikan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulut ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

"Mulai besok hari, BNPB akan melakukan pengiriman tambahan alat PCR dan alat penunjang lainnya untuk meningkatkan lab PCR di Sulut," sebutnya.

Ia berharap, dengan adanya bantuan dari BNPB ini kapasitas laboratorium bisa ditingkatkan secepat mungkin, sambil menunggu dua laboratorium PCR yang sementara disiapkan untuk beroperasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com