Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ke Malaysia Jadi TKI Lewat Agen Ilegal, Sampai Sana Malah Lumpuh

Kompas.com - 22/06/2020, 19:50 WIB
Aam Aminullah,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SUMEDANG, KOMPAS.com - Atin Permana (24), Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Malaysia dikabarkan sakit lumpuh

PMI asal Dusun Cikaraha RT 03/04, Desa Bugel, Kecamatan Tomo, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat ini diketahui mengalami kelumpuhan, setelah mengalami stroke selama 8 bulan.

Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnaketrans) Kabupaten Sumedang Asep Sudrajat mengatakan, saat ini Pemkab Sumedang tengah memproses kepulangan Atin.

"Setelah menerima informasi ini, kami saat ini sedang memproses untuk kepulangannya," ujar Asep kepada Kompas.com, Senin (22/6/2020).

Asep menuturkan, Disnaketrans Sumedang telah mengajukan permohonan kepada Kementerian Ketenagakerjaan untuk proses pemulangan Atin.

Baca juga: TKI yang Baru Tiba dari Arab Saudi Ini Kembali Terjangkit Corona

Disnakertrans Sumedang, kata Asep, juga telah menemui pihak keluarga Atin di Kecamatan Tomo.

"Pihak keluarga membenarkan bahwa kondisi Atin saat ini sakit di Malaysia. Untuk memproses kepulangan Atin, kami juga memerlukan surat permohonan yang diajukan langsung oleh pihak keluarga melalui desa dan kecamatan setempat. Itu semua sudah kami proses," tutur Asep.

Asep menyebutkan, untuk proses pemulangannya sendiri akan tergantung di mana saat ini Atin tinggal di Malaysia.

Baca juga: Pulang karena Pandemi, Mantan Pekerja Migran Menjadi Penggerak Pembuatan Masker di Kampungnya

Ke Malaysia lewat jalur ilegal

Sebab, kata Asep, dalam menangani kasus seperti ini, Kementerian Ketenagakerjaan akan berkoordinasi dengan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Malaysia.

"KJRI nanti yang akan menelusuri keberadaan Atin. Jadi, proses pemulangannya sendiri akan cepat jika alamat yang diberikan sesuai," sebut Asep.

Asep menambahkan, dengan adanya kejadian ini, Disnakertrans Sumedanh mengimbau warga Sumedang agar menggunakan agen TKI legal, bila hendak bekerja di luar negeri.

"Informasi yang kami terima, Atin berangkat melalui jalur (Agen) ilegal. Sehingga kamo harus melakukan penelusuran terlebih dahulu. Beda masalahnya bila melalui jalur legal, tentu penanganannya akan lebih mudah," kata Asep. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com