Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sulit Bendung Warga yang Ingin Lihat Babi Hutan Berkaki Aneh, Protokol Kesehatan Diterapkan

Kompas.com - 16/06/2020, 14:45 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Khairina

Tim Redaksi

BANYUMAS, KOMPAS.com - Pemerintah Desa Pekuncen, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, belum berencana menutup lokasi babi berkaki aneh dan memiliki kebiasaan makan serta minum yang unik.

Kepala Desa Pekuncen Karso mengatakan, untuk mengantisipasi penyebaran virus corona (Covid-19), pihaknya akan menerapkan protokol kesehatan ketat bagi masyarakat yang akan melihat babi tersebut.

"Semalam rapat koordinasi, kemudian langkahnya kita sifatnya mengantisipasi terkait pelaksanaan protokol kesehatan. Sampai saat ini belum ditutup," kata Karso saat dihubungi, Selasa (16/6/2020).

Baca juga: Heboh Temuan Babi Hutan Berkaki Aneh di Banyumas, Enggan Makanan Mentah, Minumnya Teh atau Kopi

Karso mengatakan telah mengimbau warga agar tidak berdatangan ke lokasi tersebut.

Namun, ia mengaku kesulitan membendung kedatangan warga yang ingin melihat babi hutan.

"Menurut saya agak sulit, yang terjadi mereka tetap datang. Dari pada datang ke sini dan di sini tidak ada antisipasi. Minimal saya harus menerapkan protokol kesehatan," ujar Karso.

Karso meminta agar dibuat sistem antrean bagi pengunjung, sehingga tidak berdesak-desakan. Selain itu di lokasi juga disiapkan tempat cuci tangan dan alat pengukur suhu tubuh.

Menurut pemilik babi hutan, Tukiran alias Bawor, ratusan warga mendatangi lokasi tersebut pada Minggu (14/6/2020) dari pagi hingga sore.

Hari berikitnya, Senin (15/6/2020) warga juga masih berdatangan, meski dengan jumlah lebih sedikit.

Baca juga: Penjelasan BKSDA soal Penyebab Babi Hutan Berkaki Aneh di Banyumas

Diberitakan sebelumnya, Camat Jatilawang Oka Yudhistira mengatakan, berencana menutup lokasi tersebut.

Pasalnya keberadaan babi hutan tersebut menyebabkan kerumunan orang yang penasaran ingin melihat.

"Kemarin dengan Forkompincam ke sana, orangnya kan desak-desakan, kalau tidak ada Covid-19 tidak masalah, bisa menambah penghasilan. Kemarin dengan Forkompincam memutuskan untuk ditutup saja," kata Oka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com