Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Maluku: Yang Suka Kritik, Mau Enggak Tinggal Sama Pasien Covid-19

Kompas.com - 15/06/2020, 18:20 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Gubernur Maluku Murad Ismail meminta kepada orang-orang yang selalu mengkritik setiap kebijakan pemerintah provinsi Maluku terkait penanganan Covid-19 tanpa memberi solusi sebaiknya diam.

Murad mengatakan, ada tuduhan yang dialamatkan kepada gugus tugas percepatan penaganangan Covid-19 Provinsi Maluku bahwa beberapa pasien positif yang telah sembuh terus ditahan di lokasi karantina.

“Ada untung apa pemda ini, gugus tugas ini menahan-nahan orang tidak lagi sakit, untungnya apa? Tapi karena kami melihat masyarakat secara keseluruhan, kami merasa bertanggung jawab, jadi jangan pulangin orang yang masih terpapar untuk mencelakakan saudara-saudarnya,” ungkap Murad, kepada wartawan, di Kantor Gubernur Maluku, Senin (15/6/2020).

Baca juga: Gubernur Maluku ke Wali Kota Ambon: Jangan Terlalu Cengeng

Murad menuturkan, kebijakan yang diambil pemerintah provinsi dan gugus tugas Covid-19 terkait penanganan pasien positif telah dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan.

Pasien yang belum sembuh tidak diperbolehkan pulang meski kondisinya baik dan telah menjalani karantina lebih dari 14 hari.

“Satu tahun pun kalau dia tidak sembuh kami tetap mengatakan dia tetap positif Covid-19. Ada beberapa pemuka di sini juga yang dari partai dari mana-mana SMS saya, ‘Pak Gub ini kenapa tidak ditangani dengan baik', saya bilang ini virus, kalau dia sakit jantung, sakit kanker saya pulangin, apa kalian tidak berpikir kalau pasien Covid dipulangin akan bertambah banyak sudara-saudara dia dan tetangganya bisa terserang virus,” kata Murad.

Dia pun meminta kepada orang-orang yang mengkritik Pemerintah Provinsi Maluku agar dapat menanyakan hal itu ke pemerintah kota dan kabupaten, karena tanggung jawab gugus tugas Covid-19 provinsi Maluku hanya sebagai pelindung untuk kabupaten kota.

“Jadi, jangan apa-apa serang gugus tugas Provinsi ya. Jadi, kalau ada orang-orang tertentu mengatakan ini itu kenapa tidak dipulangin, saya tawarkan opsi mau enggak itu orang yang tukang kritik tinggal dengan pasien positif di rumahnya, berapa pun saya bayar satu rumah itu saya kasih makan, berapa bulan saja saya bayar ongkos makannya,” ungkap Murad.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com