Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada Gelombang Kedua Covid-19, Alasan Bali Tak Buru-buru Buka Pariwisata

Kompas.com - 15/06/2020, 14:47 WIB
Kontributor Banyuwangi, Imam Rosidin,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com - Gubernur Bali I Wayan Koster angkat bicara terkait permintaan pembukaan sektor pariwisata yang disampaikan sejumlah pihak. Koster tak ingin buru-buru mengambil keputusan itu.

"Kita jangan terburu-buru terpancing dengan sodokan agar kita cepat membuka pariwisata," kata Koster di Gedung DPRD Bali, Senin (15/6/2020).

Baca juga: Aniaya Kasir Toko karena Cokelat Lembek, ASN Ini Terancam 2 Tahun Penjara

Koster mengaku sudah mendapat arahan dari Ketua Gugus Tugas Nasional Doni Monardo agar hati-hati dalam membuka sektor pariwisata.

Pemerintah Provinsi Bali, kata dia, mempertimbangkan dinamika kasus Covid-19 sebelum membuka sektor pariwisata.

"Saya tidak dalam posisi mengikuti keluhan sejumlah pelaku wisata yang ingin cepat-cepat buka," kata Koster.

Apalagi, sejumlah negara masih melarang warganya untuk bepergian ke luar negeri. Ia memprediksi, kebijakan itu akan berlangsung hingga Desember 2020.

Koseter paham pandemi Covid-19 sangat berdampak bagi masyarakat Bali. Sebab, hampir sebagai besar masyarakat menggantungkan hidup dari sektor pariwisata.

Gubernur Bali itu meminta masyarakat bersabar. 

Masyarakat, kata dia, harus memberikan waktu kepada pemerintah provinsi untuk menyelesaikan kasus Covid-19.

Baca juga: 1 Keluarga Positif Covid-19 di Gianyar, Salah Satunya Anak Usia 6 Tahun

Ia tak ingin gelombang kedua penularan Covid-19 muncul karena terburu-buru membuka sektor pariwisata.

"Berikan kami waktu untuk menanggani dengan baik dengan selalu berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan juga gugus tugas nasional agar Covid-19 di Bali ini bisa kita atasi dengan baik dan jangan sampai muncul gelombang yang kedua," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com