Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malaysia hingga Israel Jadi Tujuan Ekspor 281,714 Ton Cengkih dari Sumut

Kompas.com - 15/06/2020, 12:48 WIB
Dewantoro,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Sebanyak 11 negara mulai dari Malaysia hingga Israel menjadi tujuan ekspor 281,714 ton cengkih dari Sumatera Utara.

Ekspor itu difasillitasi Balai Besar Karantina Pertanian Belawan, Medan.

Semua ekspor sebanyak 37 kali pengiriman tersebut senilai Rp 25 miliar.

Baca juga: Detik-detik Pesawat TNI AU Jatuh di Riau, Dikira Latihan Terjun Payung

Hal tersebut diungkapkan Kepala Bidang Tumbuhan Karantina Pertanian Belawan Nurdin Kamil dalam keterangan yang diterima, Senin (15/6/2020).

Menurut dia, 11 negara tersebut yakni Kuwait, Belanda, Malaysia, Israel, Maroko, India, Kosta Rika, Finlandia, Siprus, Yordania, dan Peru.

“Cengkih yang diekspor sudah melalui tahap pemeriksaan oleh pejabat Karantina Pertanian Belawan dan bebas dari organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK) sesuai dengan permintaan negara tujuan,” kata Nurdin.

Menurut Nurdin, nilai ekspor hingga Juni 2020 lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.

“Tahun 2019, ada 41 pengiriman, dengan volume 390,79 ton, nilainya Rp 21.7 miliar oleh 13 perusahaan," kata Nurdin.

Baca juga: Warga Mendengar Beberapa Kali Ledakan Sebelum Pesawat TNI AU Jatuh

Oleh negara tujuan, cengkih diolah menjadi obat-obatan, saus kue, minyak cengkih, pelezat aroma masakan, dan campuran kosmetik atau sebagai minyak atsiri yang memiliki wangi atau keharuman yang sangat khas.

Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Belawan Hasrul mengatakan, komoditas ekspor dari hasil tanaman perkebunan asal Sumatra Utara sangat banyak.

Cengkih hanya salah satunya.

Menurut Hasrul, pihaknya juga akan terus mendorong tumbuhnya eksportir muda dengan memfasilitasi kelancaran ekspornya.

Sementara itu, Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan) Kementerian Pertanian Ali Jamil mengatakan, percepatan ekspor dilakukan dengan pelayanan One Click One Go, serta Pojok Ekspor Belawan.

"Alhamdulilah, di tengah new normal, kinerja ekspor pertanian tetap bisa dipertahankan, bahkan meningkat. Saatnya sektor pertanian bekerja dengan cara yang tidak biasa, tidak boleh berhenti dan terus berproduksi. Kinerja ekspor bisa terus meningkat sesuai target Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks)," ujar Jamil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com