Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelajar SMP yang Buang Bayi di Cianjur Ternyata Korban Pencabulan

Kompas.com - 15/06/2020, 05:34 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com – BH (65) digelandang ke Mapolsek Sukaluyu, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, atas tuduhan pencabulan.

Pria paruh baya itu diduga telah mencabuli keponakannya sendiri, D (15) hingga korban hamil dan melahirkan.

Tragisnya, korban membuang bayi yang baru dilahirkannya itu ke areal persawahan di Kampung Panoongan, Desa Mekarjaya, Kecamatan Sukaluyu, Cianjur.

Baca juga: Fakta Siswi SMP Buang Bayi yang Baru Dilahirkannya di Sawah, Diduga Dihamili Paman, Terbongkar Saat Mengalami Pendarahan

Kapolsek Sukaluyu Iptu Anaga Budiharso mengatakan, BH langsung diamankan berdasarkan pengakuan korban atau ibu dari bayi tersebut.

Disebutkan, korban mengaku dicabuli oleh pelaku saat main ke rumah pamannya itu.

Dicabuli paman beberapa kali hingga hamil

"Modus pelaku mengiming-imingi korban dengan uang. Pelaku mencabuli korban beberapa kali hingga korban hamil," kata Anaga kepada Kompas.com via telepon seluler, Minggu (14/6/2020).

Agar perbuatan bejatnya tidak terbongkar, pelaku juga mengancam korban untuk tidak menceritakan perbuatannya.

"Pelaku BH telah kita amankan, sementara untuk D masih menjalani perawatan medis," ucapnya.

Baca juga: Pelajar SMP Buang Bayi yang Baru Dilahirkan di Sawah, Diduga Dihamili Pamannya

Lebih lanjut dikatakan, kasus dugaan pencabulan dan pembuangan bayi ini telah dilimpahkan ke Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Cianjur.

"Karena kasusnya lex spesialis, melibatkan gadis (pelaku) di bawah umur, sehingga dilimpahkan ke polres," jelas Anaga.

Geger mayat bayi, fakta di baliknya juga mengejutkan

Diberitakan sebelumnya, warga Kampung Panoongan, Desa Mekarjaya, Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, geger karena penemuan mayat bayi yang baru lahir di pematang sawah. 

Belakangan terungkap, bayi malang itu itu dibuang ibu kandungnya pasca-melahirkan.

Baca juga: Siswi SMP Buang Bayi ke Sawah, Diduga Hasil Perbuatan Paman, Terbongkar Saat Mengalami Pendarahan

Pelaku merupakan perempuan berinisial D (15) yang masih duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP). 

Kasus pembuangan bayi  ini terungkap setelah pelaku dibawa orangtuanya ke Puskesmas Sukaluyu karena mengalami pendarahan menstruasi.

Namun, setelah dilakukan pemeriksaan medis, gadis belia itu ternyata habis melahirkan dan mengaku telah membuang bayinya di sawah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com