Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wabup Turun Tangan, 21 Warga yang Kontak dengan Pasien Covid-19 Bersedia Rapid Test

Kompas.com - 13/06/2020, 06:31 WIB
Dheri Agriesta

Editor

Sumber Antara

KOMPAS.com - Wakil Bupati Flores Timur Agustinus Payong Boli mengatakan, warga Desa Sagu di Pulau Adonara telah bersedia menjalani rapid test Covid-19.

Sebelumnya, 21 warga yang diduga melakukan kontak dengan pasien 02 positif Covid-19 Flores Timur menolak menjalani rapid test.

"Kesediaan warga untuk mau rapid test Covid-19 ini setelah pemerintah daerah melakukan pendekatan dan berdialog dengan pemimpin pewaris Kerajaan Adonara Ridwan Bapa Kamba, tokoh agama, tokoh masyarakat desa itu melalui pendekatan budaya Lamaholot," kata Agus Boli saat dihubungi Antara, Jumat (12/6/2020).

Agustinus menjelaskan, awalnya Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Flores Timur mendatangi Desa Sagu untuk melakukan pendekatan terhadap warga tersebut, tapi gagal.

Mereka tetap tak mau menjalani rapid test Covid-19. Banyak alasan yang disampaikan warga tersebut.

Baca juga: 21 Warga Desa Tolak Rapid Test Covid-19, Kades: Mereka Juga Tidak Karantina Mandiri

Beberapa warga, kata dia, mengaku takut. Tapi ada juga warga yang beralasan Covid-19 merupakan rekayasan konspirasi dunia dan diprovokasi oknum untuk melawan gugus tugas.

"Hampir dua pekan lamanya warga tidak bisa ditangani oleh tim, bahkan timbul perlawanan secara langsung maupun tidak langsung melalui media-media sosial terhadap tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Flores Timur," kata Agus Boli.

Penolakan puluhan warga Desa Sagu itu berdampak kepada warga lain. Desa tetangga melarang warga Desa Sagu berkunjung ke wilayah mereka.

Bahkan, Camat Kelubagolit Lambert Ulin Tokan mengeluarkan surat larangan resmi kepada warga Desa Sagu untuk boleh melintasi wilayah mereka.

Keputusan itu dikeluarkan karena masyarakat takut tertular Covid-19 dari warga Desa Sagu yang menolak menjalani rapid test Covid-19.

Melihat hal itu, Agus Boli turun langsung untuk berdialog dengan warga yang diduga kontak dengan pasien 02 positif Covid-19 itu.

"Saya kemudian coba mengambil alih pola pendekatan dengan cara turun sendiri ke Desa Sagu dan berdialog dengan warga untuk meyakinkan mereka melalui pendekatan budaya adat Lamaholot," katanya.

Halaman:
Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com