MEDAN, KOMPAS.com - Rumah Sakit Khusus Bedah Accuplast di Jalan Sei Bahbolon Nomor 40 Kota Medan, Sumatera Utara, mendadak ramai, Rabu (10/6/2020).
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi bersama Ketua Tim Penggerak PKK Sumut Nawal Lubis menjenguk Andriadi Putra, seorang pasien penderita tumor seberat 30 kilogram.
Dalam posisi berbaring, pasien warga Jalan Pancing Nomor 10, Kota Medan itu bersama sang Ibu Herida Sri Andriani menyambut rombongan Gubernur.
Baca juga: Update Covid-19 di Aceh, Sumut, Sumbar, Riau, Kepri, Jambi, dan Bengkulu 11 Juni 2020
Berdiri di samping pasien berusia 34 tahun itu, Edy dengan saksama melihat kondisi tubuh pasien yang akan dioperasi oleh dokter Eddy Sutrisno, ahli bedah plastik dan rekonstruksi.
Andriadi menderita tumor sejak duduk di bangku sekolah menengah pertama.
Namun 2 tahun belakangan, tumor semakin membesar menutupi sebagian wajah dan perut.
Bahkan ada yang menggelambir, sehingga merubah konstruksi fisik.
Pada bagian tubuh lain terlihat daging ukuran kecil yang mulai tumbuh.
"Pasien ini, sampai negara Eropa saja tertarik melihat, karena sudah lebih besar tumor dari orangnya. Saya dapat informasi dari media sosial, saya suruh lacak dan sudah dioperasi tahap pertama. Tahap kedua di bagian kepala, dia akan lebih terbebas," kata Edy.
Baca juga: 4 Kuintal Telur Infertil di Pasar Tasikmalaya Diduga dari Lampung
Edy mengharapkan jurnalis memantau orang lain yang bernasib sama seperti Andriadi.
Menurut Edy, apa yang terjadi dengan Andriadi akibat lambat terpantau, sehingga penanganannya menjadi terlambat.
Dia berharap kejadian seperti ini tidak terulang. Masyarakat yang mengetahui korban dengan kasus-kasus serupa diminta untuk secepatnya memberikan informasi kepada pemerintah daerah.
"Kalau dimonitor dari awal, masih kecil, kan tidak sesulit ini. Tolong beritakan, kabarkan sama saudara-saudara kita kalau ada yang memerlukan perawatan untuk kesehatannya datang ke BKB. Gratis untuk orang-orang yang kondisi sosialnya kurang beruntung, ini program Pemprov Sumut dan BKB," ucap Edy.