Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Bermuatan 1.100 Ton Pupuk Kandas di Sungai Kapuas

Kompas.com - 11/06/2020, 21:37 WIB
Hendra Cipta,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PONTIANAK, KOMPAS.com – Kapal layar motor (KLM) Bintang Lautan Abadi yang mengangkut 1.100 ton pupuk urea kandas di Sungai Kapuas Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), Kamis (11/6/2020) sekitar 17.30 WIB.  

Kepala Bidang Humas Polda Kalbar Kombes Pol Donny Charles Go mengatakan, kapal berawak delapan orang tersebut sedang dalam proses evakuasi yang dilakukan Direktorat Polair dan TNI Angkatan Laut.

“Tidak ada korban jiwa. Saat ini aparat terkait sudah mendatangi dan mengamankan lokasi dan melakukan proses evakuasi anak buah kapal,” kata Donny, Kamis malam.

Baca juga: Jadi Korban Kawanan Begal, Pemilik Yacht Asal Australia Pencet Tanda Sinyal Kapal Karam, Ini Ceritanya

Donny menerangkan, kapal yang berasal dari Palembang, Sumatera Selatan itu sedianya akan melakukan bongkar muatan pupuk di Dermaga Taicu.

Namun, di tengah perjalanan, kapal berbobot kotor 498 ton itu berpapasan dengan kapal lain.

“Sehingga kapal itu agak ke kiri dan menabrak sesuatu di lunas kapal yang mengakibatkan terjadinya kebocoran di lunas (bagian bawah) kapal bagian depan,” ujar Donny.

Kapal layar motor (KLM) Bintang Lautan Abadi yang mengangkut 1.100 ton pupuk urea kandas di Sungai Kapuas Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), Kamis (11/6/2020) sekitar pukul 17.30 WIB.dok Polda Kalbar Kapal layar motor (KLM) Bintang Lautan Abadi yang mengangkut 1.100 ton pupuk urea kandas di Sungai Kapuas Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), Kamis (11/6/2020) sekitar pukul 17.30 WIB.

Taufik, seorang saksi mata, mengatakan kapal putih dengan bercorak biru itu datang dari arah muara Sungai Kapuas.

Ketika berada di lokasi kejadian, kapal tiba-tiba berhenti dan perlahan tenggelam, dimulai dari bagian depan.

Baca juga: Kapal Karam, Nelayan Ini 4 Hari Makan Beras Saat Terdampar di Pulau

“Tidak ada menimbulkan suara apa-apa. Tiba-tiba saja tenggelam secara perlahan. Di mulai dari bagian depan, kemudian kapal menjadi miring,” ucap Taufik.

Setelah nyaris karam, petugas dari kepolisian dan TNI Angkatan Laut bersama warga nelayan datang untuk membantu proses evakuasi.

“Terakhir saya lihat, setengah bagian kapal sudah tenggelam,” kata Taufik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com