SURABAYA, KOMPAS.com - Semenjak penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Surabaya Raya diakhiri, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Timur menyebut, beban tenaga kesehatan akan semakin berat.
Ketua IDI Jatim Sutrisno mengatakan, berdasarkan kajian yang dilakukan ahli epidemiologi, kasus Covid-19 di Jatim, terutama di wilayah Surabaya Raya, masih tergolong tinggi.
Namun, kepala daerah di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik, kompak untuk menghentikan PSBB Surabaya Raya.
"Beban rumah sakit dan beban tenaga kesehatan akan semakin berat (dengan dihentikannya PSBB Surabaya Raya)," kata Sutrisno, saat dihubungi wartawan, di Surabaya, Kamis (11/6/2020).
Baca juga: Hari Terakhir PSBB Surabaya Raya Catat 261 Kasus Baru Covid-19
Ia menyebut, kebijakan pelonggaran di Surabaya Raya justru akan membuat tingkat penyebaran Covid-19 akan semakin tinggi.
Ia pun meminta pemerintah mewaspadai kemungkinan munculnya gelombang kedua penyebaran Covid-19 di Surabaya Raya.
"Ini harus jadi perhatian pemerintah, karena telah memutuskan melonggarkan PSBB ini," kata dia.
Kekhawatiran Sutrisno tak berlebihan mengingat data pertumbuhan kasus Covid-19 di Surabaya Raya, terutama Kota Surabaya, terus mengalami peningkatan.
Jika semakin banyak pasien yang dirawat, rumah sakit mau tidak mau harus bekerja ekstra dalam jangka waktu yang panjang untuk memulihkan pasien Covid-19 tersebut.
Ia pun meminta pemerintah terus memberikan dukungan lebih, terutama terhadap tenaga medis dan memberikan fasilitas kesehatan yang mumpuni.