Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komplotan Spesialis Curanmor Ini Pakai Jasa Dukun Setiap Beraksi

Kompas.com - 09/06/2020, 10:46 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com – Sebanyak 5 orang anggota komplotan spesialis pencurian kendaraan bermotor (curanmor) dibekuk oleh Satuan Reserse Kriminal Polres Cianjur, Jawa Barat.

Bahkan, 3 di antaranya terpaksa dilumpuhkan dengan timah panas, karena berupaya melakukan perlawanan saat ditangkap.

Kapolres Cianjur AKBP Juang Andi Priyanto mengatakan, para pelaku memanfaatkan kelengahan pemilik kendaraan sebelum menjalankan aksinya.

Baca juga: Ini Panduan Lengkap New Normal untuk Penumpang Kereta Jarak Jauh

Selain itu, untuk memuluskan aksinya, mereka meminta bantuan klenik ke dukun atau paranormal.

“Mereka minta arahan (ke paranormal) terkait waktu yang tepat untuk beraksi. Seperti hari, tempat dan sasaran yang tepat,” kata Juang kepada wartawan, Senin (8/6/2020).

Komplotan curanmor ini biasanya mengincar kendaraan yang terparkir di pinggir jalan, pelataran parkir dan teras rumah.

“Dari tangan mereka kita menyita ada 19 sepeda motor, 2 mobil dan 1 truk,” ujar Juang.

Baca juga: Suami Istri Bandar Narkoba Mengaku Dapat Suplai Sabu dari Lapas Banceuy

Kepala Satreskrim Polres Cianjur AKP Niki Ramdhany menambahkan, kendaraan-kendaraan curian tersebut dijual ke sejumlah tempat di Cianjur, Sukabumi, Bandung dan Bogor.

“Untuk sepeda motor, mereka jual utuh dengan kisaran Rp 2 juta hingga Rp 4 juta, tergantung jenis dan merek kendaraannya,” sebut Niki.

Sebelumya, Polres Cianjur meringkus 5 anggota komplotan spesialis curanmor.

Para pelaku yakni YG (48), DY (60), RS (20), ME (24), dan seorang penadah berinisial CS (50).

Mereka ditangkap di wilayah Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (3/6/2020).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com