Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Satgas Disiplin yang Dipimpin Dandim, Warga Banjarmasin Dianggap Makin Patuh Protokol Kesehatan

Kompas.com - 08/06/2020, 22:54 WIB
Andi Muhammad Haswar,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BANJARMASIN, KOMPAS.com - Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina, menegaskan tingkat kepatuhan warga terhadap protokol kesehatan terus meningkat setelah pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Penegakan Disiplin yang dipimpin Dandim 1007 Kolonel Infanteri Anggara Sitompul.

Hal itu dia simpulkan usai memantau langsung penegakan disiplin protokol kesehatan bersama Satgas Penegakan Disiplin di sejumlah titik.

"Sementara ini kami melihat bahwa tingkat ketaatan masyarakat sudah semakin baik, seperti penggunaan masker dan jaga jarak," ujar Ibnu Sina dalam keterangan yang diterima, Senin (8/6/2020).

Baca juga: Pelanggar Protokol Kesehatan di Banjarmasin Wajib Hafal Pancasila

Ibnu Sina juga mengapresiasi beberapa pengurus masjid yang sudah menerapkan protokol kesehatan.

Di Masjid Jami Banjarmasin misalnya, setiap jemaah yang masuk wajib memakai masker dan diminta untuk mengukur suhu tubuh.

Bagi jemaah yang tidak memakai masker dan memiliki suhu tubuh di atas 37 derajat, tidak diperkenankan masuk ke dalam masjid.

Selain itu, jika kapasitas masjid sudah penuh sesuai syarat physical distancing, maka shalat berjemaah dilakukan sebanyak dua gelombang.

"Tadi bagus itu imbauan di salah satu rumah ibadah saya lihat, bahwa yang sakit yang flu baiknya di rumah saja, dari pada menyebarkan penyakit ke jemaah yang lain. Social dan physical distancing-nya juga terpenuhi," katanya.

Walaupun tidak bisa meninjau keseluruhan titik, Ibnu menegaskan jika petugas Satgas Penegakan Disiplin akan terus mengawal masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan.

Baca juga: Di Banjarmasin, Tak Pakai Masker Saat Masuk Pasar Diberi Hukuman Fisik

Dikatakan Ibnu Sina, jika ketaatan masyarakat terhadap protokol kesehatan bisa terus terjaga dibarengi angka penularan Covid-19 yang menurun, maka Banjarmasin disebutnya sudah bisa menerapkan kenormalan baru atau new normal.

"Suasana ini tetap kita tegakkan sambil kita persiapan menuju new normal atau kenormalan baru sehingga kemudian kita bisa berharap bahwa angka atau grafik penyebaran itu bisa kita landaikan, itu harapan kami," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com