Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melawan Saat Ditangkap, Pelaku Pembacokan 2 Petani Ditembak Polisi

Kompas.com - 08/06/2020, 17:44 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - MN alias Sikolit (30), pelaku pembacokan dua petani di Desa Waeflan, Kecamatan Waelata, Kabupaten Buru, Maluku, terpaksa ditembak karena melawan saat ditangkap polisi.

Pelaku pembacokan ini ditangkap di Desa Metar, Kecamatan Longguba pada Minggu (7/6/2020) sekitar pukul 22.00 WIT.

Baca juga: Pelaku Pembacokan Satu Keluarga di Purwakarta Ditangkap

“Petugas terpaksa menembak kaki pelaku karena saat akan ditangkap, pelaku ini melakukan aksi perlawanan, dia juga memegang parang,” kata Kasubbag Humas Polres Buru Ipda Zulkifli Asri saat dihubungi Kompas.com dari Ambon, Senin (8/6/2020).

Tak butuh waktu lama bagi polisi untuk menangkap pelaku pembacokan itu. Setelah mendapatkan sejumlah keterangan dari saksi dan korban, polisi langsung memburu pelaku ke lokasi persembunyiannya.

“Jadi hanya dalam waktu 14 jam setelah kejadian itu, pelaku yang melarikan diri berhasil ditangkap polisi,” katanya.

Saat ini, pelaku sedang diperiksa secara intensif di Polres Buru setelah dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

Tapi, Zulkifli enggan memberi tahu motif pelaku membacok dua petani tersebut.

“Soal motif pembacokan itu belum diketahui, sementara masih dalam proses penyelidikan,” katanya.

Sebelumnya diberitakan, seorang warga Buru Selatan, MN alias Sikolit membacok dua petani di Desa Waeflan, Kecamatan Waelata, Kabupaten Buru.

Baca juga: Ratusan Pengemudi Ojol Nekat Makamkan Rekannya yang PDP Covid-19 dengan Prosedur Normal

Dua petani itu, Diding Hadi dan Suripto, terluka parah dan dilarikan ke rumah sakit setempat.

Insiden pembacokan itu terjadi pada Minggu (7/6/2020) pagi. Pelaku langsung melarikan diri setelah melakukan perbuatan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com