Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Sumbar: Aplikasi Injil Bahasa Minang Sudah Hilang, Masyarakat Tahan Diri

Kompas.com - 08/06/2020, 11:37 WIB
Perdana Putra,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno meminta seluruh masyarakat agar bisa menahan diri dan tidak terprovokasi dengan adanya aplikasi kitab suci Injil berbahasa Minangkabau.

Aplikasi tersebut sejak Rabu (3/6/2020) lalu sudah hilang dari Play Store Google sehingga polemik itu idealnya sudah berakhir.

"Kita minta masyarakat menahan diri dan tidak terprovokasi. Aplikasinya kan sudah tidak ada lagi," kata Irwan Prayitno yang dihubungi Kompas.com, Senin (8/6/2020).

Baca juga: Terkait Aplikasi Injil Berbahasa Minang, Gubernur Sumbar Tak Masalah Di-bully Netizen

Irwan mengakui persoalan tersebut sempat menjadi polemik dan meresahkan masyarakat Minangkabau sehingga pihaknya mengirimkan surat ke Menteri Kominfo untuk menghapus aplikasi itu.

Surat dengan Nomor 555/327/Diskominfo/2020 tertanggal 28 Mei 2020 tersebut berisi tentang permintaan penghapusan Aplikasi Kitab Suci Injil Minangkabau.

Menurut Irwan, akibat persoalan itu, ia mendapat bullying di media sosial oleh pihak yang kontra.

Namun demikian, Irwan mengaku sabar dan tidak mempersoalkan hal tersebut.

"Sabar dan tidak masalah. Ini kan menyangkut martabat orang Minangkabau," jelas Irwan.

Irwan mengatakan, saat ini ia dan masyarakat sedang fokus pada persoalan pandemi Covid-19 yang sedang melanda.

"Sudah lah, kita fokus ke persoalan Covid-19. Ini masalah besar yang kita hadapi," kata Irwan.

Sebelumnya diberitakan, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan persoalan Injil berbahasa Minang bukanlah masalah intoleran, namun masalah adat dan budaya Minangkabau.

Irwan mengatakan, adat Minangkabau memiliki falsafah adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah, sehingga adat dan budaya itu melekat dengan agama Islam.

"Ini bukan persoalan intoleran, tapi masalah adat dan budaya Minangkabau," kata Irwan kepada Kompas.com, Minggu (7/6/2020) di kantor Gubernur Sumbar.

Baca juga: Soal Injil Bahasa Minang di Play Store, Gubernur Sumbar: Ini Bukan Masalah Intoleran

Irwan mencontohkan sikap toleran pada kegiatan Nyepi di Bali ketika semua orang harus menghormatinya dengan berdiam diri di rumah dan tidak menyalakan lampu.

"Siapa pun harus menghormatinya di Bali itu. Begitu juga dengan Minangkabau dengan adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah. Jangan diprovokasi," kata Irwan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com