Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru SMK Urunan Beli Baju untuk Siswa Miskin agar Mau Bersekolah

Kompas.com - 08/06/2020, 10:51 WIB
Firmansyah,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BENGKULU, KOMPAS.com - Sebanyak 19 guru PNS di SMK Negeri 3 di Desa Talang Tengah, Kecamatan Pondok Kubang, Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu, secara sukarela menyisihkan gaji yang mereka terima untuk urunan membeli seluruh seragam siswa baru di sekolah itu.

Sekolah ini juga memberikan layanan program sekolah gratis bagi seluruh siswanya.

Kepala SMK Negeri 3, Afrijoni saat dihubungi Kompas.com menjelakan, inisiatif urunan membelikan baju seragam secara gratis untuk setiap siswa baru adalah salah satu cara menarik minat belajar anak-anak sekitar sekolah yang umumnya berasal dari keluarga kurang mampu.

"Tidak saja sekolah gratis, baju seragamnya kita berikan juga. Jadi anak-anak masuk sekolah tinggal belajar saja," jelas Afrijoni.

Baca juga: Hujan Deras, Ratusan Rumah Terendam Banjir dan Jalan Diterjang Longsor di Bengkulu

Ia menambahkan, program sekolah gratis hingga tamat untuk semua siswa ini diambil berdasarkan banyak faktor.

Pertama, menurut dia, sekolah yang ia pimpin tersebut berada di daerah yang di sekitarnya ditemukan anak kurang mampu.

Saat itu, cerita Afrijoni, banyak anak desa yang tak mampu bersekolah karena alasan ekonomi. Sejak tahun 2015, sekolah ini didirikan awalnya berbayar, namun ia melihat banyak siswa yang tidak mampu bayar.

"Bahkan ijazah tamat tidak diambil karena tidak ada uang, akhirnya numpuk di lemari arsip milik sekolah," jelas Afrijoni, Senin (8/6/2020).

Ia menambahkan, karena alasan ekonomi, anak-anak desa sekitar sekolah akhirnya banyak memilih bekerja mencari nafkah membantu orangtua ketimbang sekolah.

"Makanya kami melakukan kegiatan ke rumah-rumah, membujuk orangtua dan anak-anak agar mau bersekolah. Apalagi kita berikan gratis hingga tamat," ujar Afrijoni.

Sejauh ini SMK Negeri 3 memilik 4 jurusan, yakni akuntansi, pertanian, peternakan dan multimedia.

Meski menawarkan sekolah gratis hingga lulus, namun sekolah ini tidak bisa dianggap remeh. Terdapat 19 guru berstatus PNS dan hampir mayoritas bersertifikasi.

selain itu, beberapa guru menyandang pendidikan strata dua (S2).

"Ini bukan sekolah abal-abal, guru kami bersertifikasi lulusan S2, sebagian besar PNS, hanya tiga orang honorer," sebut Afrijoni.

Baca juga: Masjid di Kota Bengkulu Kembali Gelar Shalat Berjemaah

Berbicara fasilitas, sekolah ini memiliki sarana dan prasarana yang memadai, seperti laboratorium, praktik lapangan, perkebunan, kegiatan ekstrakulikuler dan tenaga pengajar yang mumpuni.

"Sekolah ini digunakan untuk masyarakat setempat. Kalau ada warga yang mampu, mereka lebih memilih menyekolahkan anaknya ke Kota Bengkulu. Itu tidak masalah, kita sasar siswa kurang mampu agar dapat mengenyam pendidikan," tambah dia.

Sejauh ini, kata dia, program jemput siswa ke rumah-rumah warga disertai gratis hingga tamat sedikit banyak mulai meningkatkan jumlah siswa.

Namun, kata dia, butuh kerja lebih keras lagi dari para guru untuk mengajak orangtua bersedia menyekolahkan anak-anak mereka ke sekolah tersebut.

"Kami berharap kemauan anak desa untuk sekolah menjadi tinggi ini bertujuan agar pendidikan dapat dirasakan oleh semua kalangan," demikian Afrijoni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com