Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beku dan Bau, Jenazah Diseret Nelayan dari Tengah Laut Pakai Tali

Kompas.com - 06/06/2020, 22:22 WIB
Ahmad Faisol,
Khairina

Tim Redaksi


PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Suharto, nelayan asal Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, menyeret mayat RS (58) dari tengah laut di laut perairan utara Probolinggo, Sabtu (6/6/2020).

Suharto menemukan mayat RS yang berkaos hitam di tengah laut dalam kondisi tengkurap dan mengambang.

Dia langsung menelpon perangkat desa dengan harapan aparat mendapatkan kabar.

Baca juga: Viral, Video Wanita Keluarga Pasien RS Siloam Makassar Diseret Tim Satgas Covid

Oleh Suharto, mayat RS lalu diikat dengan tali dan dikaitkan ke perahu, lalu ditarik ke daratan.

"Kami dibantu nelayan lainnya menyeretnya ke sungai Desa Penambangan, Kecamatan Pajarakan. Karena saat akan diangkat ke perahu, tubuhnya membeku dan sulit diangkat. Mayat juga mengeluarkan bau, karena saya perkirakan sudah terapung selama empat hari," kata Suharto di lokasi.

Awalnya, Suharto bersusah payah mengangkutnya ke atas kapal nelayan. Bahkan, rencananya mayat RS akan dibungkus sarung. Karena susah sekali, dirinya lalu punya ide menariknya.

Baca juga: Pembunuhan Dua Agen Sapi, Pelaku Menyeret Korban ke Ruang Shalat

Suharto berinisiatif membawanya karena lebih baik dibawa ke daratan daripada dibiarkan begitu saja mengambang di tengah laut.

Saat sampai di pinggir sungai, warga bersama TNI dan Polri menaikkan mayat yang dibungkus kantong ke atas mobil pikap polisi.

Mayat RS kemudian dibawa ke RSUD Waluyo Jati Kraksaan untuk kepentingan identifikasi.

Kapolsek Pajarakan Iptu Sugeng Harianto mengatakan, RS merupakan warga Desa Sukokerto, Kecamatan Pajarakan. Dia dilaporkan ke polisi karena hilang seminggu lalu.

"Dia menghilang pada akhir Mei lalu. Kami berupaya mencarinya bersama Koramil. Bahkan, kemarin kami melakukan pencarian. Ternyata hari ini dia ditemukan nelayan meninggal di tengah laut," kata Sugeng. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com