Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Gubernur Sulsel soal Pemakaman Jenazah PDP Negatif dengan Protap Covid-19

Kompas.com - 05/06/2020, 16:49 WIB
Hendra Cipto,
Dony Aprian

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com – Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah mengaku banyaknya pemakaman jenazah pasien PDP negatif dengan protap Covid-19.

Menurut dia, dilema bagi gugus tugas penentuan status pasien ODP, PDP dan OTG, dengan mempercepat pemeriksaan tes swab di Balai Laboratorium Kesehatan laboratorium (BLK).

“Kejadian tersebut cukup menjadi pelajaran berharga bagi gugus tugas penanganan Covid-19 di Sulsel. Pasalnya, ada yang dinyatakan ODP dan PDP meninggal dunia, sementara dalam proses perawatan di RS, sedangkan hasil tes swabnya belum usai,” ungkap Nurdin Abdullah kepada wartawan, Jumat (5/6/2020).

Baca juga: Lagi, Keluarga Bawa Kabur Jenazah PDP dari Rumah Sakit di Makassar

Dengan begitu, Nurdin minta kepada rumah sakit agar segera melakukan tes swab kepada pasien yang dicurigai.

Sebab, saat ODP dan PDP masuk rumah sakit, langsung disuruh tanda tangan siap untuk mengikuti protokol Covid.

“Dilema bagi kita, sudah dikebumikan baru hasilnya keluar. Hal-hal seperti ini kan pasti kita menghadapi tuntutan masyarakat. Makanya kita berharap mulai hari ini, tidak ada lagi seperti itu. Supaya masyarakat juga ada kepastian,” tegasnya.

Baca juga: Keluarga Ambil Paksa Jenazah PDP di Makassar, Gugus Tugas: Langsung Jadi ODP

Nurdin Abdullah juga mengaku sudah pernah berkali-kali mengingatkan pihak rumah sakit agar melakukan tes swab langsung setiap pasien PDP dan ODP.

“Mereka tanda tangan langsung swab dan jalurnya juga kaya di RS Wahidin, masuk pagi, sore hasilnya udah keluar. Sehingga posisi PDP kita tidak pakai protokol Covid-19, terus keluar hasilnya positif, kan ini jadi repot lagi. Tapi mudah-mudahan tidak akan terjadi,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com