Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

152 Tenaga Medis Positif Covid-19 di NTB, Wagub: Sebagian Besar Bertugas di IGD

Kompas.com - 04/06/2020, 20:29 WIB
Karnia Septia,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com - Sebanyak 152 tenaga medis di Nusa Tenggara Barat (NTB) positif terinfeksi virus corona baru atau Covid-19.

Wakil Gubernur NTB Sitti Rohmi Djalilah mengatakan, tenaga medis yang terinfeksi Covid-19 tak bertugas menangani pasien Covid-19.

"Lebih dari 150 orang terpapar dan dari tracing yang dilakukan ternyata yang terpapar ini bukan orang yang secara langsung menangani Covid-19, tetapi justru orang yang bertugas di IGD, dokter praktik," kata Rohmi dalam keterangan pers di Mataram, Kamis (4/6/2020).

Sumber penularan virus yang menjangkit tenaga medis belum diketahui. Sebagian lagi terpapar secara tidak sengaja dari pasien umum atau orang tanpa gejala (OTG).

OTG tersebut diduga menulari tenaga medis tersebut. Lalu, kata Rohmi, tenaga medis yang terinfeksi menularkan virus ke rekan-rekannya.

Baca juga: Pasien Positif Covid-19 Tertua di Indonesia Itu Tak Pernah Keluar Rumah...

Rohmi menambahkan, sebanyak 7.138 OTG tercatat di NTB hingga saat ini. Selain itu, terdapat 2.125 orang dalam pemantauan (ODP).

"Ini menjadi warning kita di NTB ini, bahwa pasien Covid-19 di NTB ini kelihatannya sehat-sehat saja seperti kita yang ada di ruangan ini, sehingga jangan heran bahwa ada pemberitaan yang menyebutkan penyakit Covid-19 ini sanksi sosialnya lebih besar dari pada apa yang dirasakan. Karena memang orang tersebut memang tidak kelihatan gejalanya, kelihatan baik-baik saja," kata Rohmi.

Rohmi menyebut, masyarakat harus paham tidak semua pasien Covid-19 dalam kondisi parah dan menggunakan alat bantu pernapasan.

Banyak di antara mereka yang tak mengalami gejala. Meski begitu, mereka tetap berpotensi menularkan virus ke orang lain yang masuk dalam kelompok rentan, seperti anak-anak dan lansia.

Oleh karena itu, masyarakat harus tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan untuk menekan penyebaran virus corona baru atau Covid-19.

"Kedisiplinan adalah modal utama tanpa ini, tidak mungkin kita bisa menangani Covid-19," kata Rohmi.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com