Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angka Reproduksi Covid-19 di Jabar Terus Menurun

Kompas.com - 02/06/2020, 18:34 WIB
Dendi Ramdhani,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Angka reproduksi efektif virus corona atau Covid-19 di Jawa Barat terus mengalami penurunan.

Dari data yang dicatat Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jabar, pada Maret hingga April 2020 lalu, reproduksi efektif Covid-19 di angka 4.

Sementara, hingga hari ini, Selasa (2/6/2020), angkanya turun menjadi 0,68.

Baca juga: Ridwan Kamil Sebut Aktivitas di Sekolah Diprediksi Mulai Januari 2021

Ada tiga indikator dalam mengukur indeks reproduksi Covid-19, yakni jumlah kasus positif aktif, jumlah kesembuhan dan jumlah kematian berdasarkan waktu harian. 

Berdasarkan standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), jika sebuah daerah memiliki angka  kurang dari 1 selama 14 hari, maka dapat menjadi indikator dalam aspek epidemiologi untuk pemberlakuan new normal atau adaptasi kebiasaan baru.

Untuk diketahui, angka reproduksi efektif atau Rt ini dihitung dengan pemodelan Simulasi dan Pemodelan Covid-19 Indonesia (SimcovID) berdasarkan metode Kalman Filter yang merupakan perpanjangan dari metode Bayesian Sequential.

Baca juga: Ridwan Kamil Tegaskan Belum Izinkan Obyek Wisata Jabar Dibuka

SimcovID sendiri merupakan tim gabungan yang terdiri dari peneliti berbagai perguruan tinggi, seperti ITB, Universitas Padjadjaran, YGM, UGM, ITS, UB, dan Undana.

Kemudian peneliti perguruan tinggi luar negeri, yakni Essex & Khalifa University, University of Southern Denmark, dan Oxford University.

Dalam konferensi pers pada Selasa siang, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar Daud Achmad mengatakan, penurunan angka Rt ini dapat menambah jumlah daerah di Jabar yang berstatus zona biru atau bahkan menjadi hijau. 

Sejauh ini, ada 12 kabupaten dan kota yang masuk zona kuning dan tengah melakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) parsial.

Sementara 15 kabupaten dan kota lainnya masuk zona biru atau dapat menerapkan adaptasi kebiasaan baru atau new normal.

"Saat awal April sampai awal Maret, yang disebut indeks reproduksi itu masih di angka 3-4. Sempat jadi 0,97 minggu lalu. Tadi rapat Gugus Tugas, per hari ini kita sudah di angka 0,68. Mudah-mudahan terus menurun angka ini sampai nol," kata Daud di Gedung Sate, Bandung.

Baca juga: BNPB Merilis 3 Daerah di Kepri yang Boleh Melaksanakan New Normal

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com