Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Polisi soal Penangkapan Bahar bin Smith Bak Teroris

Kompas.com - 21/05/2020, 19:50 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Dony Aprian

Tim Redaksi

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Polisi membantah ratusan personel bersenjata lengkap menangkap Bahar bin Smith di Ponpes Tajul Alawiyyin, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (19/5/2020) dini hari.

Penangkapan Bahar bin Smith sempat mengejutkan para santri karena ditangkap layaknya seperti penangkapan teroris.

Bahar bin Smith bebas dari Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Cibinong pada Sabtu (16/5/2020), setelah mendapat program asimilasi dari Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).

Baca juga: Bahar bin Smith Tempati Lapas One Man One Cell di Nusakambangan

Karena dinilai melangar ketentuan dalam menjalankan program asimilasi, ia kembali dijebloskan ke Lapas Gunung Sindur di sel khusus one man on cell (straf cell) Blok A yang didominasi oleh tahanan teroris.

Kapolres Bogor AKBP Roland Ronaldy menegaskan, kesaksian santri di ponpes saat penjemputan Bahar menggunakan Standard Operational Procedure (SOP) penyergapan teroris tidaklah benar.

"Yang menjemput bukan polisi tetapi Kemenkumham (Kementerian Hukum dan HAM), jadi kita hanya mengawal staff Kemenkumham saja," ucap Roland saat dihubungi Kompas.com, Kamis (21/5/2020).

Baca juga: Bahar bin Smith Dijemput Seperti Teroris, Santri: Kita Enggak Takut Sama Petugas yang Bawa Senjata, tapi...

Diberitakan sebelumnya, seorang santri bernama Karim sempat mengadang Kompas.com saat hendak mengkonfirmasi terkait kronologis dan suasana penjemputan di lokasi penangkapan sekitar 30 meter dari kawasan ponpes tersebut.

Menurutnya, sebelum dijemput pihak kepolisian, Bahar sempat mengisi pengajian usai shalat tarawih di dalam Ponpes

Awal mulanya, kata dia, guru mereka dijemput oleh Brimob.

"Sudah selesai (tarawih) malam itu jadi kita pengajian semuanya dari jam 9 dan setelah itu beliau istirahat sepulang ngaji," ujarnya saat ditemui Kompas.com beberapa saat setelah penangkapan Bahar bin Smith.

Karim menuturkan, sebelum dijemput pihak kepolisian, beliau saat itu sedang istirahat baru beres pengajian rutin selesai tarawih mulai pukul 21.00 WIB, hingga pukul 01.00 WIB.

Ia kemudian menceritakan detik-detik penangkapan guru mereka pada malam hari yang kebetulan saat itu santri sedang istirahat menunggu sahur.

Saat penangkapan, katanya, ada puluhan mobil berisi ratusan personil kepolisian lengkap dengan senjata layaknya hendak menyergap teroris.

Suasana yang saat itu tenang, tiba-tiba menjadi mencekam karena kedatangan sejumlah personel lengkap membawa sniper.

"Ada 30 mobil, truk 5 selebihnya mobil pribadi brimob senjata lengkap beserta sniper. Saya saksi, saya palang pintu di sini sampai tiba-tiba polisi datang dan saya juga enggak tahu apa masalahnya," bebernya.

Kemudian, lanjut dia, dua unit kendaraan pribadi yang diperkirakan salah satu dari dua orang personil kepolisian itu adalah Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasatreskrim) Polres Bogor AKP Benny Cahyadi.

"Ada 2 mobil masuk ke sini dengan sopan meminta maaf dan terlihat Habib langsung dibawa. Jadi saat itu Habib sedang istirahat usai menggelar pengajian rutin dari pukul 21.00 hingga 01.00 WIB. Jadi enggak sempat sahur (Bahar)," tuturnya dengan intonasi tinggi lantaran kesal gurunya yang baru bebas dijebloskan kembali ke penjara.

Saat ditanya tentang adanya dugaan intimidasi terhadap para santri yang berjaga sebagai palang pintu saat penjemputan berlangsung harus berhadapan dengan ratusan personil gabungan lengkap senjata mengaku  tak gentar.

"Bahkan saat proses penjemputan, kita semua dilarang menggunakan ponsel untuk merekam semua kejadian saat itu. Saya bingung sampai privasi hp semua santri dikumpulin. Apa maksudnya coba mereka begitu pemerintah ini sudah diskriminasi," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com