Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daripada Tunggu Bantuan, Ganjar Ajak Warganya Bangun Kekuatan Komunitas

Kompas.com - 21/05/2020, 00:24 WIB
Riska Farasonalia,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta warganya tidak terlalu berharap dengan bantuan dari pemerintah selama wabah virus corona.

Jumlah bantuan yang disediakan pemerintah untuk warga terdampak wabah ini dianggapnya tidak akan cukup.

Berdasarkan asumsi tersebut, Ganjar mendorong masyarakat membentuk kekuatan komunitas untuk saling bantu.

Dia kemudian mencanangkan gerakan yang diberi nama Jogo Tonggo.

Baca juga: Ganjar Pranowo: Bantuan Pemerintah Tak Akan Cukup, Jangan Berharap Berlebihan

Setelah gerakan itu disuarakan, Ganjar menyebut sudah muncul satu desa yang  mengumpulkan bantuan dari donatur lokal di satu lumbung pangan untuk dibagi merata kepada warga yang kekurangan.

"Kalau ada yang masih kurang tidak usah nangis, Anda tidak usah marah-marah, bisa minta dari lumbung pangan," kata Ganjar dalam diskusi webinar bertema “Kendali Penanganan COVID-19: Milik Pusat atau Daerah?”, Rabu (20/5/2020).

Ganjar pun berencana membuat buku saku yang jadi pedoman masyarakat dalam menjalankan gerakan Jogo Tonggo.

"Buku Jogo Tonggo ini saya sampaikan untuk saya melihat secara sosiologis dan kultural masyarakat," ujarnya.

Dalam praktiknya, gerakan Jogo Tonggo ini ada mulai tingkat rukun warga (RT) dan mencakup dua hal, yaitu jaring pengaman sosial dan keamanan, serta jaring ekonomi.

Baca juga: Ganjar Prediksi Pemudik ke Jawa Tengah Akan Mencapai 1 Juta Saat Lebaran

Jaring pengaman sosial dan keamanan meliputi sosialisasi, pendataan, dan pemantauan warga.

Sementara itu, jaring pengamanan ekonomi akan memastikan tidak ada satu pun warga yang kelaparan selama wabah dan mengusahakan kegiatan ekonomi warga berjalan dengan baik pascawabah.

Dengan gerakan tersebut, diharapkan setiap warga selalu menengok tetangga kiri dan kanan. Kemudian jika ada yang kesusahan, segera lapor ketua RW untuk dicarikan solusi bersama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com