Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Doakan Perawat Dimatikan oleh Corona, Warganet Dilaporkan ke Polisi

Kompas.com - 20/05/2020, 19:05 WIB
Ahmad Faisol,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Wakil Ketua Bidang Hukum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) cabang Probolinggo, Sugianto, melaporkan seorang warganet ke Polres Probolinggo Kota, Rabu (20/5/2020).

Sebab, kata Sugianto, pihak perawat merasa dilecehkan dan menilai unggahan warganet tersebut mengandung ujaran kebencian.

Sugianto menambahkan, unggahan tersebut ditulis oleh akun @cong gion di media sosial Facebook.

"Dia menulis dan menyebut perawat atau dokter yang menangani pasien Covid-19 sok-sokan dan goblok. Unggahan itu juga menyebut, perawat goblok tak berperikemanusiaan dan didoakan dimatikan oleh wabah ini," kata Sugianto, saat dihubungi Kompas.com.

Baca juga: Dilarang Gubernur, Wali Kota Bima Justru Perbolehkan Warga Shalat Id di Masjid

Dia mengatakan, unggahan itu membuat para perawat tersinggung yang saat ini berada di garda terdepan menanggulangi pandemi corona.

Dirinya mengetahui unggahan itu Selasa (19/5/2020) malam dan langsung dibahas di kalangan internal PPNI.

"Kami memiliki risiko tinggi. Sudah ada 15 perawat yang meningal dunia menjalankan profesinya dalam penanganan Covid-19. Kami juga masuk dalam tim gugus tugas penanganan wabah. Kami tidak ingin dihargai muluk-muluk, tapi mari saling menghargai," tukas Sugianto.

Pemilik akun yang mengunggah ujaran kebencian itu, lanjut Sugianto, sebelumnya menjalani pemeriksaan oleh tenaga medis.

Ia baru pulang dari daerah zona merah Sidoarjo.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com