KOMPAS.com- Seorang warga Dukuh Gebung, Desa Patihan, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah berinisial S, tidak tertib menjalani karantina mandiri.
Saat masih menunggu hasil swab tenggorokan, S masih saja menjadi muazin dan mengumandangkan azan di masjid.
Belakangan, S diketahui positif Covid-19.
"S masih adzan di masjid kurang lebih tiga kali. Setelah itu saya dapat laporan saya tegur. Intinya tetap karantina 14 hari di rumah sampai hasil swab keluar," ungkap Koordinator Lapangan SAR Poldes Cabang Sidoharjo, Alfyan Rendi Prasetya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (19/5/2020).
Usai hasil tes swabnya menunjukkan positif, petugas Dinas Kesehatan langsung melacak siapa saja yang berkontak dengan S.
Salah satunya ialah Suyatno (56) yang juga merupakan muazin di masjid setempat.
Dikhawatirkan Suyatno tertular Covid-19 dari mikrofon yang pernah dipakai S saat mengumandangkan azan.
Hasil rapid test Suyatno pun menunjukkan reaktif.
"Setelah dilakukan tes swab hasilnya keluar dinyatakan negatif. Dan sekarang sedang menjalani karantina mandiri," katanya.
Setelah kejadian tersebut, kini warga di kampung tersebut mulai mengurangi kegiatan di luar rumah.
"Warga yang hasil rapid testnya reaktif bahwasanya keluarga semua dikarantina 14 hari di rumah masing-masing. Kebutuhan makanan dibantu masyarakat. Jadi, masyarakat gotong royong dipercayakan kepada Poldes untuk membelanjakan kebutuhan sehari-hari dan diberikan kepada warga yang karantina mandiri," ujar Rendi.