Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uji Swab Masif Jadi Penyebab Tingginya Kasus Positif Corona di Kalsel

Kompas.com - 20/05/2020, 14:56 WIB
Andi Muhammad Haswar,
Dony Aprian

Tim Redaksi

BANJARMASIN, KOMPAS.com - Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalsel, M Muslim mengatakan, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diterapkan oleh 4 daerah di Kalsel difokuskan untuk fokus tracing pada klaster-klaster yang telah dipetakan tim gugus tugas.

"Gugus tugas baik provinsi maupun kabupaten dan kota betul-betul berupaya keras melakukan penelusuran terhadap klaster-klaster yang ada," ujar Muslim dalam keterangan yang diterima, Rabu (20/5/2020).

Dia mengatakan, Banjarmasin dan Barito Kuala menjadi daerah paling parah terpapar corona.

"Selain di Banjarmasin, Barito Kuala dan daerah lain, termasuk juga Kotabaru terus dilakukan beberapa pemeriksaan-pemeriksaan secara masif," terangnya.

Baca juga: Akibat 11 Tahanan Positif Covid-19, Seluruh Personel Polresta Jayapura Akan Jalani Uji Swab

Fokus lainnya dalam upaya tracing adalah pemeriksaan rapid test secara masal di seluruh pasar tradisional di Kalsel.

"Terutama fokusnya di daerah yang saat ini memberlakukan PSBB," tuturnya.

Hasil pemeriksaan awal Rapid Test yang sudah dilakukan sejak beberapa hari terakhir ditemukan ratusan orang reaktif.

Baca juga: Pedagang Pasar Raya Padang yang Tak Mau Uji Swab Tak Boleh Buka Toko

Mereka selanjutnya menjalani pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR).

Dari hasil pemeriksaan PCR itulah, ungkap Muslim, angka pasien yang terkonfirmasi positif di Kalsel melonjak tajam.

"Saat ini sedang berlangsung pemeriksaan yang sifatnya masif kemudian dilakukan testing atau pengambilan swab, upaya ini harapannya adalah untuk mencari kasus-kasus atau yang sudah teridentifikasi berasal dari kontak kluster-kluster," bebernya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com