Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Sulsel Hadiahi Bocah Penjual Jalangkote Motor Listrik dan Beasiswa

Kompas.com - 19/05/2020, 15:15 WIB
Hendra Cipto,
Dony Aprian

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com – Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah memberikan hadiah kepada RL, bocah penjual jalangkote, berupa beasiswa pendidikan Rp 500.000 selama tiga tahun.

Anak dari pasangan Muzakkir dan Dahlia ini dihadiahi satu unit sepeda motor listrik.

“Saya secara pribadi memberikan beasiswa untuk tiga tahun, sebulan dikasih lima ratus ribu. Terus ada motor. Motornya itu motor listrik, tentu mungkin belum bisa pakai motor. Jadi mungkin bapaknya atau ibunya bisa gunakan dan masih banyak lagi yang lain,” ungkap Nurdin Abdullah usai menerima Rizal, Selasa (19/5/2020).

Baca juga: Polisi Tangkap Remaja Perempuan yang Pelesetkan Doa Buka Puasa di Makassar

Nurdin Abdullah juga memberikan dukungan tinggi kepada RL karena bocah seusianya sudah menjadi tulang punggung keluarga.

Setiap harinya, RL yang masih duduk dibangku kelas 5 SD ini juga membantu keluarganya mencari uang dengan menjual Jalangkote.

“Hari ini banyak yang sangat support ananda RL ini, semoga insya Allah kembali bersemangat untuk sekolah ya. Insya Allah akan menjadi orang yang berguna bagi bangsa dan negara,” harapnya.

Baca juga: Iseng, Motif 8 Pelaku Merundung Bocah Penjual Jalangkote


Diberitakan sebelumnya, RL (12), video mengenai seorang anak penjual jalangkote (jajanan) di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, yang menjadi korban bullying dan kekerasan dari salah seorang pemuda viral di media sosial.

Kejadian penganiayaan ini dilakukan oleh pelaku, F (26), warga asal Kelurahan Bonto-bonto, Kecamatan Ma'rang, Kabupaten Pangkep.

Kapolres Pangkep AKBP Ibrahim Aji dalam keterangan persnya, Senin (18/5/2020), mengungkapkan, tersangka hanya iseng untuk mengerjai korban RL (12), penjual keliling jalangkote.

Dari pengakuan tersangka, korban pernah mengungkapkan bahwa dirinya sebagai jagoan di daerah tersebut.

“Korban pernah bercanda dan mengatakan dalam bahasa Bugis (iya' tolo'na Ma'rang) yang artinya iya jagoannya daerah Ma’rang. Di situlah, para tersangka mengerjai korban sebagai bahan candaan, tetapi kelewat batas,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com