Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buntut Penangkapan 2 Pemain Bola dan Askot PSSI Jakut, BNN Gerebek Pabrik Sabu di Semarang

Kompas.com - 19/05/2020, 14:09 WIB
Riska Farasonalia,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com – Badan Narkotika Nasional (BNN) Jawa Tengah dan Jawa Timur menggerebek sebuah rumah di kawasan Mijen, Kota Semarang yang diduga dijadikan pabrik pembuatan narkoba jenis sabu-sabu.

Berdasarkan informasi, penggerebekan di kawasan Cluster Graha Taman Pelangi Bukit Semarang Baru (BSB) pada Minggu, (17/5/2020).

Koordinator Humas BNN Jateng Indraaeni Maya Restie membenarkan adanya penggerebekan laboratorium gelap pembuatan narkoba atau clandestine laboratory di Kota Semarang yang dilakukan oleh BNN.

“Iya benar. Itu kasusnya dari BNN Jawa Timur. Kita dari BNN Jateng hanya bantu back up saja,” ujar Maya saat dikonfirmasi, Selasa (19/5/2020).

Baca juga: Sindikat Narkoba Jerat Pemain Bola dan Wasit, BNN Gerebek Pabrik Sabu di Semarang

Maya mengatakan, penggerebekan praktik clandestine laboratory di Semarang itu merupakan hasil dari pendalaman atas kasus narkotika di Jawa Timur.

"Intinya penggerebekan tersebut hasil dari pendalaman atas ungkap kasus narkotika di Jatim," jelasnya.

Dari hasil penggerebekan di rumah yang dijadikan praktik clandestine laboratory itu ditemukan sisa prekusor narkotika jenis HCL dan asetone serta perlatan produkasi lainnya.

Berdasarkan infromasi yang dihimpun, BNN melakukan pengembangan kasus usai ditangkapnya eks pemain Persela Eko Susan Indarto, eks Ketua Asosiasi Kota (Askot) PSSI Jakarta Utara, Dedi A Manik, pemain Liga 2 asal klub PSHW M. Choirun Nasirini dan sopir Novin Ardian.

Baca juga: Polisi Kirim Sampel Rambut dan Darah Naufal Samudera ke BNN Lido

Pelaku ditangkap di sebuah hotel kawasan Sedati, Sidoarjo, Minggu siang, atas dugaan sebagai pengedar narkoba jenis sabu-sabu.

Dari keempat tersangka itu, aparat BNN Jatim meyita 5 kg narkoba jenis sabu-sabu.

Keempat tersangka itu pun langsung digelandang ke pabrik narkoba di Kecamatan Mijen, Semarang tersebut.

“Jadi kasus itu berawal dari pengungkapan yang di Jawa Timur. Lalu dikembangkan, dan ada dugaan pembuatannya di Semarang. Saat ini kasusnya ditangani BNN Jatim,” jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com