Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perawat Hamil Meninggal dengan Status PDP, Khofifah: Terima Kasih atas Pengabdian dan Pengorbananmu

Kompas.com - 18/05/2020, 17:32 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Seorang perawat di Rumah Sakit (RS) Royal Surabaya, Jawa Timur, bernama Ari Puspitasari meninggal dunia, pada Senin (18/5/2020).

Almarhumah meninggal dalam status Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19.

Meninggalnya perawat tersebut menambah deretan korban tenaga medis di tengah pandemi corona di Indonesia.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengaku turut berduka cita atas meninggalnya perawat RS Royal Surabaya tersebut.

Baca juga: Berstatus PDP, Perawat RS Royal Surabaya Meninggal dalam Kondisi Hamil

Dalam postingan di akun Instagramnya, ia menyebut Ari sebagai sosok pahlawan dalam bidang kesehatan.

"Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un. Kembali pahlawan medis Jawa Timur berpulang. Atas nama pribadi dan Pemprov Jawa Timur, saya ucapkan dukacita mendalam dan ucapan terima kasih sebesar-besarnya atas pengabdian dan pengorbanan almarhumah Ari Puspita Sari, S.Kep, Ns," tulis Khofifah.

"Doa terbaik kami, semoga almarhumah dan janin yang dikandungnya syahid dan diganjar oleh Allah SWT dengan surga. Pun, semoga Allah memberikan ketabahan dan keikhlasan bagi keluarga besar yang ditinggalkan. Aamiin," kata Khofifah melanjutkan.

Sementara itu, Juru Bicara RS Royal Surabaya, dr Dewa Nyoman Sutanaya saat dikonfirmasi mengatakan, Ari meninggal pada pukul 10.15 WIB.

Saat meninggal status perawat yang sedang hamil tersebut PDP. Sebab gejala yang diderita mengarah pada Covid-19.

Sedangkan hasil swab yang dilakukan hingga saat ini belum keluar.

"Informasi yang saya dapat yang bersangkutan memang sedang hamil, tapi saya belum dapat info usia kehamilannya," ujar Dewa saat dikonfirmasi, Senin.

Baca juga: APD Minim dan Hanya Dibayar Rp 750.000 Per Bulan, 60 Tenaga Medis Mogok Kerja Saat Diminta Tangani Pasien Corona

Menurutnya, almarhum bekerja sebagai perawat di RS Royal Surabaya sudah sekitar satu tahun terakhir.

Selama ini korban bertugas di tempat pelayanan pasien.

Untuk mencegah potensi penyebaran virus, sesuai dengan protokol kesehatan pihaknya akan melakukan tracing terhadap para dokter dan perawat yang pernah melakukan kontak fisik dengan korban.

Penulis : Kontributor Surabaya, Achmad Faizal | Editor : David Oliver Purba

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com