Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Bengkulu yang Klaim Bisa Bikin PCR Akui Belum Ada Uji Kelayakan

Kompas.com - 18/05/2020, 13:48 WIB
Firmansyah,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

BENGKULU, KOMPAS.com - Wimmy Hartawan, warga Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, mengklaim bisa membuat sendiri alat pendeteksi Covid-19, Polymerase Chain Reaction (PCR).

Meski demikian, Wimmy mengakui belum ada uji coba resmi mengenai kemampuan alat yang dibuatnya tersebut.

Menurut Wimmy, alat yang dia ciptakan sejauh ini baru dipesan oleh para akademisi.

PCR buatan Wimmy kemudian digunakan untuk melakukan penelitian.

"Pesanan berasal dari pihak peneliti biasanya, seperti dosen dan akademisi. Biasa kita partner, mereka punya metode atau konsep buat pengembangan PCR, lalu buat ditambahkan fitur. Mereka pesan ke saya perangkat kerasnya," kata Wimmy kepada Kompas.com melalui pesan singkat, Senin (18/5/2020).

Baca juga: Alat Deteksi Corona Buatan Ilmuwan Jabar Diproduksi Mei dan Juni 2020

Menurut Wimmy, peneliti biasanya kesulitan untuk membeli PCR buatan luar negeri sebagai bahan penelitian.

Meski demikian, menurut Wimmy, PCR buatannya tidak kalah dalam hal kualitas.

Apabila dibandingkan dengan PCR buatan luar negeri, menurut Wimmy, PCR buatannya hanya kalah pada interior dan bahan baku.

"Apa iya mereka mau kembangkan fitur PCR ini, harus bongkar PCR pabrikan? Enggak yakin saya kebeli mereka, makanya mereka pesan ke saya," kata Wimmy.

Baca juga: Wanita Ini Dirampok Saat Berada di Kamar Mandi, Kalung Emas Dirampas

Setelah itu, menurut Wimmy, apabila ada pemesan yang ingin menjual alatnya, maka pihak kedua akan mencari tempat manufaktur interior hingga mengurus uji kelayakan sendiri.

"Nanti saat uji kelayakan ada yang harus dikoreksi, yang beli ke saya tinggal komplain saja apa yang kurang ke saya. Itu pun kalau yang kurang di bagian pekerjaan saya," kata Wimmy yang mengaku sebagai lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM) tersebut.

Wimmy Hartawan bersama PCR buatannyaKOMPAS.COM/FIRMANSYAH Wimmy Hartawan bersama PCR buatannya
Menurut Wimmy, sejauh ini sudah ada dua PCR buatannya yang dibeli. Namun, dia enggan menyebutkan siapa saja yang membeli alatnya.

Sebelumnya, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengapresiasi Wimmy atas hasil karyanya dalam membuat PCR untuk mendeteksi virus corona.

Rohidin menyatakan bahwa pemerintah mendukung agar hasil karya Wimmy memiliki lisensi yang jelas dan diakui, termasuk soal sertifikasi.

Selain dari Gubernur, Wimmy juga mendapatkan apresiasi dari Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu Herwan Antoni.

Baca juga: Gubernur Bengkulu Dukung PCR Buatan Warganya Punya Sertifikasi dan Lisensi

Herwan selaku Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Bengkulu menjelaskan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan Wimmy terkait PCR tersebut.

"Kemampuan Wimmy hebat, kita coba telusuri yang bersangkutan," kata Herwan Antoni kepada Kompas.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com