Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Anak Diserang Ketapel Saat Bangunkan Sahur, Polisi Tangkap Pelaku

Kompas.com - 18/05/2020, 09:48 WIB
Hendra Cipta,
Khairina

Tim Redaksi

PONTIANAK, KOMPAS.com - Seorang pria berinisial MR (35) ditangkap aparat kepolisian, Minggu (17/5/2020) dini hari.

Kapolresta Pontianak Kombes Pol Komarudin mengatakan, MR ditangkap atas dugaan penyerangan terhadap dua orang anak di bawah umur menggunakan ketapel di Jalan Gusti Situt Mahmud, Kecamatan Pontianak Utara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat.

"Pelakunya sudah kami amankan langsung usai kejadian," kata Komarudin kepada wartawan, Minggu kemarin.

Dijelaskan, kejadian bermula ketika MR akan beristirahat dan mendengar anak-anak berkumpul membunyikan musik sebagaimana yang biasa dilakukan kelompok anak-anak saat membangunkan warga untuk sahur.

Baca juga: Manusia Karung Marak di Semarang, Siapa Mereka?

Pelaku kemudian melihat keluar dan mengambil alat ketapel lalu melontarkan sebanyak tiga kali dan mengenai anak-anak tersebut.

"Akibat kejadian itu, dua anak mengalami luka ringan, namun tidak perlu mendapatkan perawatan karena tak ada luka serius yang dialami," terang Komarudin.

Dari hasil pemeriksaan, MR mengakui, ketapel tersebut dibeli secara daring seharga Rp 200.000 pada April lalu.

Aksi serupa sebelumnya juga pernah dilakukan MR dan mengakibatkan dua buah mobil kacanya tergores atau pecah.

"Sebelum kejadian ini, kepolisian juga telah menerima laporan adanya perusakan terhadap mobil menggunakan ketapel," ucap Komarudin.

Bukan tembakan senjata api

Komarudin meminta masyarakat untuk tidak mudah terpancing dan terprovokasi dengan informasi yang menyesatkan di media sosial, yang menyebutkan kedua anak tersebut ditembak menggunakan senjata pistol.

"Bukan penembakan menggunakan senjata, tetapi menggunakan ketapel yang dimiliki oleh pelaku dengan peluru yang terbuat dari gotri,” jelas Komaruddin.

Baca juga: Lawan Petugas dengan Ketapel, Satu Terduga Teroris di Riau Ditembak

Dia mengajak masyarakat lebih bijak menyikapi permasalahan, terutama terhadap isu-isu berkembang.

Diakuinya, pasca kejadian itu, banyak beredar atau upaya-upaya provokasi yang dilakukan oleh oknum masyarakat dengan menyebarkanluaskan foto-foto dan video yang bukan kejadian sesungguhnya.

“Sebagaimana yang beredar, ada foto luka tembak dan sebagainya. Itu foto di lokasi lain, dan kejadiannya sudah lama bukan di Kota Pontianak,” kata Komarudin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com