Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Senjata Tajam Milik Terduga Teroris Tasikmalaya merupakan Peralatan Semi-militer

Kompas.com - 16/05/2020, 07:59 WIB
Irwan Nugraha,
Farid Assifa

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Kepala Polres Tasikmalaya Kota AKBP Anom Karibianto menyebutkan, puluhan senjata tajam berjenis parang dan pisau lempar yang diamankan dari sebuah gudang terkunci di gedung futsal merupakan peralatan pelatihan semi-militer.

Selain senjata tajam, di gudang penyimpanan terduga teroris MR (45) asal Indihiang, Kota Tasikmalaya, itu ditemukan alat survival lengkap mulai dari kompas, alat masak, coverbag, dan beberapa peta lengkap dengan tanda baca strategi.

"Puluhan senjata tajam dan peralatan survival milik terduga teroris MR (45) asal Tasikmalaya yang sudah diamankan Tim Densus 88, ini peralatan untuk pelatihan semi-militer," jelas Anom kepada wartawan saat memberikan keterangan di kantornya, Jumat (15/5/2020) tengah malam.

Baca juga: Cerita Warga soal Terduga Teroris yang Ditangkap di Tasikmalaya

Penggeledahan gudang senjata di sebuah gedung futsal pinggir Jalan Raya Perintis Kemerdekaan, Kota Tasikmalaya, Jumat malam tadi, lanjut Anom, merupakan rangkaian penggeledahan pasca-penangkapan terduga teroris beberapa hari lalu.

Berbekal keterangan hasil penyelidikan tersangka, ditemukan barang bukti milik tersangka yang disinyalir telah dipergunakan sebelumnya.

"Bisa dilihat, semua peralatan pelatihan semi-militer ini telah digunakan dan bekas pakai. Tapi, semuanya tersimpan rapi dan terawat," tambah Anom.

Sampai sekarang tersangka masih dalam proses penyidikan Tim Densus 88 Mabes Polri.

Sebelumnya, lanjut Anom, hasil penggeledahan dua rumah yang salah satunya tempat tinggal tersangka di Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, ditemukan senjata rakitan, busur panah dan target latihan memanah.

"Iya, ini masih lanjutan kasus penangkapan teroris MR (45), yang sebelumnya di dua rumah telah digeledah dan ditemukan senjata rakitan dan barang bukti lainnya," ungkapnya.

Terkait motif dan jaringan terduga teroris Tasikmalaya, Anom enggan memberikan keterangan karena itu merupakan kewenangan Densus 88 Mabes Polri nantinya.

Pihaknya hanya membantu proses penyidikan pasca-penangkapan terduga teroris.

"Kalau hal lainnya, itu nanti kewenangan pihak Densus 88. Kita hanya backup kegiatan Densus 88 saja," ujar dia.

Penangkapan terduga teroris

Diberitakan sebelumnya, Tim Detasemen Khusus (Densus) Antiteror 88 Mabes Polri dibantu petugas Inafis Satreskrim Polres Tasikmalaya Kota menggeledah dua rumah terduga jaringan teroris berinisial MR (45) di Kelurahan Sukamaju Kaler dan Sukamaju Kidul Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, Rabu (13/5/2020).

Dari salah satu rumah ditemukan senjata rakitan berbentuk mirip senjata angin dimodifikasi berpeluru busur panah dan senjata sumpit. 

Kemudian, petugas pun mengamankan satu buah target panah yang terlihat sudah usang dan banyak bekas busur panah untuk latihan menembak.

Ketua RT 01 RW 10 Kampung Padasuka, Kelurahan Sukamaju Kaler, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, Cucu Hermawan mengatakan, pihaknya membenarkan salah satu warganya diamankan oleh tim Densus 88 pada Senin (11/5/2020) lalu.

"Iah, ini rumah bapak yang dibawa oleh petugas berpakaian preman yang mengaku sebagai tim Densus. Nah, sekarang banyak polisi berseragam langsung menggeledah rumah keluarganya di sini, dan satu lagi rumah di kelurahan tetangga yang dijadikan tempat istirahatnya," jelas Cucu kepada wartawan di sela-sela penggeledahan, Rabu (13/5/2020).

Baca juga: Terduga Teroris di Tasikmalaya Dikenal sebagai Guru yang Dikagumi

Cucu menyebutkan, dirinya diminta untuk hadir bersama petugas kepolisian menyaksikan proses penggeledahan kedua rumah tersebut.

Petugas mengamankan beberapa barang bukti senjata rakitan berpeluru busur panah dan sejumlah buku catatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com