Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien Corona yang Mengamuk dan Peluk Warga Terpapar Klaster Lembang

Kompas.com - 16/05/2020, 07:49 WIB
Irwan Nugraha,
Farid Assifa

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Uus Supangat mengatakan, salah seorang warga positif corona yang mengamuk dan memeluk warga lain saat proses penjemputan paksa terpapar klaster Lembang, Bandung.

Pasien sempat dirawat selama hampir 20 hari di salah satu rumah sakit Kota Tasikmalaya sampai akhirnya diizinkan pulang karena tes swab pertama negatif sambil menunggu hasil swab kedua.

"Klaster Lembang asalnya. Dirawat 20 hari dites swab pertama negatif. Dilakukan tes kedua swab dan sembari menunggu hasilnya karena butuh sampai 5 hari lebih diizinkan pulang oleh dokternya asal isolasi mandiri. Saat hasil kedua swab positif, dilakukan penjemputan lagi tadi," jelas Uus kepada wartawan, Jumat (15/5/2020) malam.

Baca juga: Harga Bawang Merah di Tasikmalaya Naik Hampir Dua Kali Lipat Jelang Lebaran

Uus mengaku sesuai protokol medis penanganan pasien corona, tes swab perlu diberikan ulang pada pasien yang terpapar corona.

Pasien pun saat dijemput sempat berdalih bahwa dirinya sehat dan selama ini nggak memiliki gejala-gejala Covid-19.

"Tadi juga sama keluarganya bilang kalau pasein sudah sembuh. Namun, karena hasil swab kedua hasilnya positif kita jemput lagi. Nanti, kita tes swab lagi hasil apa. Kalau negatif bisa pulang, tapi kalau positif lagi dirawat lanjut di ruang isolasi," ujar dia.

Diberitakan sebelumnya, AR (40), salah seorang warga Kelurahan Empangsari, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, mengamuk dan tak terima dijemput petugas setelah hasil swab dirinya dinyatakan positif Covid-19, Jumat (15/5/2020) siang tadi.

Pria tersebut sempat berlari mengejar untuk memeluk warga di dekatnya yang merekam dengan kamera ponsel.

"Ieu naon ( ini apa) sih? Di mana sih? Saya peluk semua, ODP kamu, ODP," kata AR di dekat rumahnya saat akan dijemput petugas gabungan, sambil mengejar dan memeluk warga.

Petugas tim gabungan pun terus berupaya membujuk pria tersebut dan keluarganya ahar bisa dibawa ke rumah sakit dan melakukan isolasi mandiri di ruang karantina.

Baca juga: Tak Terima Menjadi Tontonan Saat Dijemput Petugas, Pasien Positif Corona Mengamuk dan Peluk Warga

Terlihat salah satu perempuan keluarga AR berteriak mempertanyakan kenapa saudaranya dijemput banyak orang.

"Kenapa ini bawa segini banyak," teriak seorang wanita berkaos biru muda di rumah AR, kepada petugas tim gabungan yang datang untuk melakukan penjemputan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com