KOMPAS.com - Sebuah video pengeroyokan di Jalur Pantura tepatnya di Desa Pajurangan, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo, viral di media sosial.
Korban ternyata adalah anggota TNI Angkatan Laut, Praka F (27). Ia dikeroyok oleh empat orang karena perselisihan di jalan raya. Para pelaku pengeroyokan diketahui baru saja mengonsumsi minuman beralkohol.
Sementara itu di Gresik, keluarga MD (16) korban perkosaan menolak tawaran uang Rp 500 juta hingga Rp 1 miliar agar kasus perkosaan diselesaikan secara kekeluargaan.
Mediasi kasus perkosaan tersebut dilakukan oleh NH salah seorang anggota DPRD dari Partai Nasdem.
Dua berita tersebut mendapatkan perhatian banyak pembaca Kompas.com. Dan berikut lima berita populer nusantara selengkapnya:
Pengeroyokan terjadi pada Selasa (12/5/2020) sekitar pukul 17.30 WIB.
Saat itu, Praka AF sedang mengendari motor dari arah Situbondo ke Surabaya. Tiba-tiba UW dan AH yang mengendarai sepeda motor keluar dari gang langsung masuk ke jalan raua.
UW dan AH berhenti di jalur yang dilewati AF. Anggota TNI AL itu kaget dan langsung membunyikan klakson.
UW dan AH tak terima dan meminta AG berhenti. Saat AF turun dari motor, UW dan AH langsung mengeroyoknya dibantu oleh DJ dan AM yang datang ke lokasi.
AF yang mengalami luka di bagian kepala itu lansung melapor ke Polsek Gending.
Baca juga: Viral Video Pengeroyokan di Jalur Pantura, Korban Ternyata Anggota TNI
Menurut Shabela, ancaman pembunuhan itu dilontarkan wakilnya saat dia sedang menggelar rapat dengan sejumlah dinas di ruang tamu Pendopo Bupati terkait penanganan virus corona dan bencana banjir pada Rabu (13/5/2020) malam.
"Saya tidak tahu kenapa, saat kami sedang rapat membahas masalah bencana banjir bandang dan Covid-19, tiba-tiba Saudara Firdaus datang dan berteriak dengan kata-kata tidak pantas," katanya, Kamis (14/5/2020).
"Dia (Firdaus) kemudian menyebut kami yang ada di Pendopo dengan sebutan hewan, lalu mengancam bunuh saya dan anak saya," kata Shabela.