Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKM Denpasar Hari Pertama, Terjadi Penumpukan Kendaraan, 100 Pengendara Diminta Putar Balik

Kompas.com - 15/05/2020, 17:41 WIB
Kontributor Banyuwangi, Imam Rosidin,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com - Penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PKM) di Denpasar diberlakukan hari ini, Jumat (15/5/2020).

Dalam PKM ini ada delapan pos yang dibangun di sejumlah pintu masuk ke Kota Denpasar yang berbatasan dengan kabupaten lain.

Juru bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Denpasar Dewa Gede Rai mengatakan, salah satu yang jadi evaluasi pada hari pertama penerapan PKM ini, yaitu adanya penumpukan pengendara di pos pemeriksaan Penatih, Denpasar.

Baca juga: PKM Denpasar Mulai Berlaku, Sehari Target 320 Rapid Test

Pengendara yang diperiksa menumpuk hingga terjadi antrean.

"Yang jadi catatan di pintu masuk, masih ada penumpukan saat pemeriksaan sehingga bergerombol atau antre. Ini akan dievaluasi," katanya saat dihubung.

Ia menambahkan, penerapan PKM ini akan terus dievaluasi tiap harinya.

Pihaknya ke depan akan memperbanyak petugas yang berjaga di pos pemeriksaan.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jatim, DIY, Bali, NTT, NTB, Kalbar, Kalsel 15 Mei 2020

 

Titik pemeriksaan juga akan diperbanyak dan dibuat memanjang sehingga tidak fokus di satu titik yang menyebabkan antrean.

"Sehingga yang lain diperiksa di titik pertama, pengendara lain lewat untuk diperiksa di titik kedua dan seterusnya," katanya.

Pengecekan

Dewa Rai menjelaskan, ada delapan pos penjagaan di pintu masuk Kota Denpasar.

Pos tersebut dijaga petugas dari TNI/Polri, dinas perhubungan, Satpol PP, dinas kesehatan, dan Pecalang.

Saat memasuki pos, pengendara diminta menunjukkan surat identitas dan surat keterangan pendukung lainnya.

Pengemudi yang tidak membawa kartu tanda penduduk, surat keterangan perjalanan dari desa adat, atau surat keterangan kerja di Denpasar dari perusahaan akan diminta putar balik.

Selain itu, pengemudi diperiksa suhu tubuhnya. Bagi yang suhu 38 derajat celsius dan berasal dari daerah terjangkit akan menjalani rapid test.

 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com