PONTIANAK, KOMPAS.com - Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji mengungkapkan, stok Alat Pelindung Diri (APD) untuk tenaga medis yang menangani pasien virus corona (Covid-19) tercukupi.
"Alat pelindung diri kita cukup untuk 18 hari ke depan," kata Sutarmidji kepada wartawan, Kamis (14/5/2020).
Menurut dia, penggunaan APD bagi tenaga medis di Kalbar mencapai 1.000 buah per hari.
Baca juga: Sanksi bagi Warga yang Tak Pakai Masker saat Jam Malam di Pontianak
Sehingga, dengan stok yang ada ketersedian APD masih relatif aman.
"Stok APD Kalbar aman. (Walau) per hari kita menggunakan 1.000 buah," ujar Sutarmidji.
Antisipasi kekosongan, kata dia, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat terus mengoptimalkan pembuatan APD lokal.
Baca juga: Diduga Keluyuran Saat Kerja dari Rumah, Gubernur Kalbar Minta ASN Kembali ke Kantor
Sebagaimana diketahui, Laboratorium Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura Pontianak tengah memproduksi APD seperti face shield, box aerosol, bilik antiseptik, wash basin dan cairan antiseptik.
"Produksi lokal ini agar kita tidak ketergantungan dengan impor, apalagi seluruh dunia saat ini membutuhkan APD," jelas Sutarmidji.
Sutarmidji mengaku, saat ini Pemprov Kalbar hanya kekurangan alat rapid test.
Dari ketersedian alat rapid test sebanyak 46.000 buah, yang sudah digunakan sebanyak 35.000.
"Sisa yang belum digunakan tinggal 11.000 saja," ucap Sutarmidji.
Sebagian rapid test tersebut digunakan untuk Aparatur Sipil Negara, lansia yang memiliki penyakit kronis, serta masyarakat yang berada di pasar atau pusat keramaian.
Sebagian lagi dikirim ke seluruh pemerintah daerah untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
"Ojek online juga sudah diuji rapid test dan hasilnya non reaktif. Jadi, warga yang berada di rumah jangan ragu untuk pesan makanan online," terang Sutarmidji.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.