Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Pemudik Positif Corona, Bupati Sumedang Minta Perbatasan Diperketat

Kompas.com - 12/05/2020, 21:54 WIB
Aam Aminullah,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

SUMEDANG, KOMPAS.com - Bupati Sumedang H Dony Ahmad Munir meminta petugas memperketat akses masuk di wilayah perbatasan Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Penjagaan itu khususnya di 10 Pos Pemeriksaan atau Check Point C di wilayah perbatasan.

Dony mengatakan, penjagaan perlu diperketat karena pasien yang terjangkit virus corona atau Covid-19 kebanyakan berasal dari pemudik.

Sebelumnya, berdasarkan hasil uji swab, ada 3 pemudik yang datang dari zona merah, Jakarta.

Mereka dinyatakan positif Covid-19.

Baca juga: 3 Pemudik Positif Corona, Total Pasien di Sumedang Jadi 9 Orang

"Selain mendata, petugas di Pos Check Point C juga harus langsung melakukan rapid test. Pemudik yang reaktif langsung diantarkan ke tempat karantina yang sudah disiapkan," ujar Dony kepada Kompas.com, Selasa (12/5/2020).

Dony menuturkan, pemudik yang reaktif akan dikarantina selama 14 hari di gedung sekolah di sekitar Pos Check Point C yang tersebar di 10 titik.

"Pemudik akan dikarantina hingga hasil swab tesnya diketahui," tutur Dony.

Baca juga: Antisipasi Daging Sapi Palsu dari Babi, 25 Pasar di Bandung Diperiksa

Dony menyebutkan, kedatangan pemudik harus menjadi perhatian serius.

Dony menuturkan, saat rapat evaluasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), efektivitas Check Point A, B, dan C ini juga jadi fokus pembahasan bisa lebih maksimal.

"Sumedang memiliki Check Point terbanyak, yaitu 41 Check Point, di mana perlu mengefektifkan yang kurang maksimal, khususnya Check Point A," sebut Dony.

Dony menambahkan, untuk menghindari kejenuhan petugas, di lokasi Check Point akan dilakukan rotasi personel.

"Saya tekankan kepada para manajer Check Point C untuk selalu melaksanakan cek protokol kesehatan. Semua yang masuk ditanya maksud dan tujuan pemberangkatan dan dites suhu badan," kata Dony.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com