Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Sikka: Ini Kejahatan Besar, Lebih Besar dari Korupsi...

Kompas.com - 12/05/2020, 10:37 WIB
Nansianus Taris,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

MAUMERE, KOMPAS.com - Carut Marutnya data penerima bantuan sosial tunai di Desa Takaplager, Kecamatan Nita, NTT, membuat Bupati Kabupaten Sikka, Fransiskus Roberto Diogo geram. 

Roberto geram setelah mengetahui di Desa Takaplager, kepala dan aparatnya serta BPD terdaftar sebagai penerima bansos dari Kemensos RI. 

"Ini kejahatan besar. Lebih besar dari korupsi. Bagaimana tidak, masih banyak janda dan keluarga miskin yang perlu diurus. Tetapi, mereka malah dianaktirikan," kata Roberto, di aula Kantor Dinas PMD Sikka, Senin (11/5/2020).

Baca juga: Pilot Pesawat yang Jatuh di Danau Sentani Ditemukan Meninggal

Di Desa Takaplager, ada nama kepala dan aparatnya di penerima bantuan sosial tunai dari Kemensos RI.

Warga pun melakukan aksi protes lantaran nama mereka tidak terdaftar untuk menerima bantuan tersebut. 

Kepala Desa mengaku tidak tahu menahu terkait alasan mengapa nama dirinya dan aparat terdaftar sebagai penerima bantuan sosial pemerintah itu. 

"Tentu ini sangat memalukan. Saya minta pedamping dusun untuk turun ke lapangan. Cek baik-baik data penerima bantuan sosial pemerintah. Tidak boleh ada lagi orang miskin diabaikan," ujar Roberto.

Baca juga: Pesawat Milik MAF Jatuh di Danau Sentani, Papua 

Sebelumnya diberitakan, kepala dan aparat Desa Takaplager serta BPD, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka, NTT, terdaftar sebagai penerima bantuan sosial tunai dari Kementerian Sosial RI.

Akibatnya, puluhan warga Desa Takaplager mendatangi kantor desa dan memprotes keras bantuan sosial yang dianggap salah sasaran itu.

Menurut warga, masih banyak keluarga miskin di desa itu layak dan pantas menerima bantuan sosial pemerintah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com