Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepi Donor di Tengah Pandemi Corona, PMI Solo Jemput Bola

Kompas.com - 11/05/2020, 07:51 WIB
Labib Zamani,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Stok darah di Palang Merah Indonesia (PMI) cabang Solo, Jawa Tengah, terus menurun selama sepekan terakhir.

CEO PMI Solo Sumartono Hadinoto mengatakan, stok darah PMI sempat di angka 2.600 kantong.

"Mulai minggu kemarin persediaan darah menurun. Sampai hari ini tinggal 1.817 kantong," kata Sumartono saat dihubungi Kompas.com, Minggu (10/5/2020).

Baca juga: Stok Darah di Cianjur Krisis, Darah Polisi pun Disedot

Sejak pandemi virus corona dan bulan Ramadhan, kata Sumartono, kebutuhan darah juga menurun sekitar 300 kantong.

"Sekarang kita hanya menyediakan mobil pendonor di Jalan Slamet Riyadi depan Pengadilan Negeri Solo dan Balai Kota Solo," ungkap Sumartono.

Biasanya, setiap bulan, terdapat 7.000 donor (penyumbang) di PMI Solo, dengan rata-rata per hari ada 300 donor.

"Sejak ada Covid-19 jumlah pendonor yang datang ke PMI antara 70-100 orang. Kemudian yang datang ke mobil donor ada sekitar 30-40 pendonor," tutur dia.

Baca juga: Banyak Warga Takut Donor Darah, Stok Darah PMI Palembang Mulai Menipis

Karena itu, pihaknya mengajak masyarakat untuk mendonasikan darah selama bulan Ramadhan agar persediaan darah PMI hingga Lebaran tercukupi.

"Setiap hari rata-rata pemakaian darah kita 300 kantong. Jadi, kalau stok aman 300 dikali empat hari total ada 1.200 kantong. Tapi, kita selalu mencanangkan 2.000 kantong," imbuh dia.

PMI Solo selama 10 hari ke depan melakukan jemput bola kepada masyarakat yang ingin mendonasikan darahnya di Rumah Dinas Wali Kota Solo Loji Gandrung.

Pihaknya menargetkan setiap hari ada sekitar 100 donor selama tiga jam untuk yang tidak berpuasa, dan tiga jam untuk yang berpuasa mulai pukul 13.00 WIB sampai buka puasa.

"Kita tetap menerapkan protokol kesehatan, seperti jaga jarak, cuci tangan, memakai masker dan petugas memakai pakaian alat pelindung diri (APD) saat melakukan pengambilan darah para pendonor," pungkas Sumartono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com