Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di PHK, Rindu Anak dan Istri di Tasikmalaya, Safarudin Sempat Mau Jalan Kaki dari Jakarta

Kompas.com - 10/05/2020, 16:56 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Safarudin (45) berhasil pulang kampung dari Jakarta ke Tasikmalaya untuk menemui istri dan anaknya.

Saparudin mengaku bekerja di Jakarta sebagai sopir boks pakaian. Kadang ia juga membawa mobil pribadi milik atasannya.

Namun saat pandemi Covid-19, perusahaannya hampir gulung tikar. Ia pun putus hubungan kerja.

Saparudin berusaha bertahan beberapa pekan di Jakarta tanpa pekerjaan.

Karena tak ada pekerjaan dan rindu anak serta istrinya, Saparudin pun memilih untuk pulang kampung.

Baca juga: Sempat Mau Jalan Kaki Jakarta-Tasikmalaya, Pria Ini Lolos Pulang Kampung Pakai Travel

Awalnya ia berniat untuk jalan kaki. Namun di tengah perjalanan, ia ditawari naik mobil travel dengan ongkos Rp 400.000.

"Saya pulang ke Tasikmalaya, memang sudah berniat berjalan kaki sampai ke Tasikmalaya. Namun, baru beberapa kilometer berjalan kaki, ada mobil travel menawarkan saya untuk pulang, saya pun naik. Selama di mobil travel dari Jakarta ke Tasikmalaya cuma ada dua penumpang termasuk saya," kata dia.

Di dalam mobil travel, ia dan satu penumpang lainnya duduk berjauhan.

"Duduk kami berjauhan, saya duduk sendiri di kursi tengah, satu penumpang lagi duduk di kursi paling belakang, sopir di depan di tempatnya," ungkap dia.

Baca juga: Tertahan di Pelabuhan Lembar Lombok, 24 Warga Tasikmalaya Tidur Beralaskan Jaket di Parkiran

Suhu tubuh 38,4 derajat

Ilustrasi Covid-19DOK. PIXABAY Ilustrasi Covid-19
Setelah tiba di Pasar Cinaem, Kabupaten Tasikmalaya, Saparudin melanjutkan perjalanan dengan naik ojek dengan ongkos Rp 100.000.

Safarudin masih harus menempuh jarak 15 kilometer untuk tiba di kampungnya yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Pangandaran.

Setiba di kampungnya, Safarudin diminta untuk mengisolasi diri di rumahnya selama 14 hari.

"Saya sekarang di sini saja, saya juga sekarang lagi diam saja di rumah tak mau kemana-mana. Saya dianjurkan oleh tenaga medis puskesmas untuk isolasi mandiri selama 14 hari," kata Safarudin, Minggu (10/5/2020).

Baca juga: Kadinkes Kota Tasikmalaya Ralat Angka Kenaikan Ibu Hamil Saat Pandemi

Petugas kesehatan berpakaian hazmat lengkap kemudian datang untuk mengambil sampel darah dan mengecek suhu tubuh pria berusia 45 tahun itu.

Saat dicek, suhu tubuh Saparudin mencapai 38,4 derajat.

"Kita sudah cek tiga kali, suhu tubuhnya 38,4 derajat celcius. Makanya kita ambil sampel darahnya," jelas salah seorang petugas berpakaian hazmat lengkap yang memeriksa di rumah perantau tersebut.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Irwan Nugraha | Editor: Khairina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com